Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi dan Harga Meningkat, Manufaktur China Cuan Besar

Pada kuartal pertama, keuntungan industri tumbuh 137 persen dari tahun lalu. Perusahaan milik negara mengungguli perusahaan swasta, dengan pertumbuhan laba masing-masing 199 persen dan 91,9 persen.
Manufaktur China/Bloomberg
Manufaktur China/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Keuntungan di perusahaan China melonjak pada Maret, didukung oleh ekonomi yang berkembang pesat dan harga pabrik yang meningkat, serta distorsi statistik dari basis perbandingan yang rendah tahun lalu.

Biro Statistik Nasional mengatakan keuntungan industri naik 92,3 persen pada Maret dari tahun lalu, mundur dari kenaikan dramatis 179 persen dalam dua bulan pertama tahun ini, tetapi masih melampaui kenaikan 20,1 persen pada Desember.

Biro statistik mengatakan pemulihan yang stabil sebagian disebabkan oleh produksi dan penjualan yang lebih cepat, tetapi memperingatkan sejumlah risiko yang mengaburkan prospek.

"Masih ada ketidakpastian yang lebih besar dalam perkembangan pandemi global dan lingkungan internasional, dan pemulihan antara industri masih tidak merata," kata Zhu Hong, ekonom biro tersebut, dalam sebuah pernyataan dilansir Bloomberg, Selasa (27/4/2021).

Dia menambahkan kenaikan harga komoditas juga mendorong biaya bisnis. Selain itu, pertumbuhan laba industri kemungkinan akan melambat dalam beberapa bulan mendatang karena basis pertumbuhan menjadi lebih menantang dan output mulai mencapai puncak.

“Bahkan dengan perlambatan, pertumbuhan laba masih akan tetap kuat dalam beberapa bulan mendatang, kemungkinan dalam dua digit. Ini harus terus mempertahankan kapasitas sektor industri untuk mempertahankan pekerja dan berinvestasi membantu mendukung pemulihan yang lebih luas," Eric Zhu, Ekonom Bloomberg di China.

Perekonomian membukukan rekor pertumbuhan pada kuartal pertama, dengan tanda-tanda pemulihan yang lebih seimbang sedang berlangsung.

Pertumbuhan produksi industri tetap solid pada Maret, sementara harga produsen naik paling tajam sejak Juli 2018, menjadi pertanda baik bagi keuntungan karena perusahaan mengenakan harga yang lebih tinggi untuk barang-barang mereka.

Raymond Yeung, kepala ekonom untuk Greater China di Australia dan New Zealand Banking Group Ltd mengatakan angka yang kuat harus ditafsirkan dengan hati-hati mengingat basis rendah tahun lalu karena penguncian virus dan angka tinggi musiman pada bulan Maret. Produsen juga menghadapi beberapa kekurangan pasokan dan harga komoditas yang tinggi.

Pada kuartal pertama, keuntungan industri tumbuh 137 persen dari tahun lalu. Perusahaan milik negara mengungguli perusahaan swasta, dengan pertumbuhan laba masing-masing 199 persen dan 91,9 persen.

Produsen mobil China adalah pemenang besar, dengan keuntungan naik 843 persen, serta prosesor logam besi, yang keuntungannya tumbuh 780 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper