Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai penyelesaian investasi mangkrak masih akan menjadi andalan pemerintah dalam mendorong kinerja investasi pada tahun ini, di tengah tekanan pandemi Covid-19 yang masih berlanjut.
Dia memproyeksikan realisasi investasi pada kuartal I/2021 akan tercatat lebih rendah jika dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu. Pasalnya, periode kuartal I/2020 sebagian besar belum terdampak pandemi. Bukan itu saja, investasi secara global mengalami penurunan yang signifikan pada tahun lalu.
“Kuartal I/2021 [perkiraannya] memang masih rendah dibandingkan tahun lalu karena tahun lalu sebagian besar belum periode pandemi sehingga investasi tahun ini lebih kecil,” katanya kepada Bisnis, Minggu (25/4/2021).
Tauhid mengatakan secara global kinerja investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) di masa pandemi Covid-19 pada 2020 mengalami penurunan sebesar 42 persen berdasarkan data United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD).
Dengan penurunan yang sangat dalam di tingkat global, dia memprediksi pemulihan kinerja investasi di berbagai negara diperkirakan akan berjalan lebih lambat.
Namun, pada 2020 lalu, realisasi investasi di Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan yang positif sebesar 2,2 persen secara tahunan atau sebesar Rp826,3 triliun. Salah satu pendorongnya yaitu penyelesaian investasi mangkrak oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Baca Juga
“Kita bisa lebih baik karena banyak mempercepat investasi yang selama ini terhambat di berbagai daerah, sehingga ini masih dibutuhkan selama masa pandemi,” jelasnya.
Ketika ditanyakan terkait dengan proyeksi kinerja investasi kuartal I/2021, Direktur Deregulasi Penanaman Modal BKPM Yuliot menyatakan pihaknya belum dapat memberikan proyeksi tersebut.
“Kami belum ada proyeksi,” katanya kepada Bisnis, Jumat (25/4/2021). Adapun, data realisasi investasi kuartal I/2021 akan dipublikasikan BKPM pada Senin (26/4/2021).