Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten FOOD Beraharap Banyak Pada Ramadan dan Lebaran

Setelah rata-rata produksi FOOD turun 23,9 persen, pada tahun ini perusahaan daging olahan ini berharap Ramadan dan Idulfitri dapat mendongkrak kinerja.
Ragam produk daging olahan Sentra Food. /Sentra Food
Ragam produk daging olahan Sentra Food. /Sentra Food

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen daging olahan, PT Sentra Food Indonesia Tbk. (FOOD) melihat akan ada potensi kenaikan penjualan sepanjang periode Ramadan dan Lebaran 2021. Perseroan berharap target produksi dan penjualan naik sekitar 30 persen.  

Seperti diketahui, rata-rata produksi bulanan pabrik turun 23,9 persen atau menjadi 121 ton. 

Direktur Utama Sentra Food Indonesia Agustus Sani Nugroho menyebut ada potensi naiknya penyerapan hasil produksi tetap terlihat, meskipun sejumlah beban biaya meningkat. Namun perseroan menilai kenaikan yang akan terjadi masih jauh dari periode yang sama sebelum pandemi Covid-19.

"Saat ini ada kenaikan bahan baku daging ayam dan sapi sekitar 20 persen, tetapi kami tetap mengharapkan produksi dan penjualan April naik sekitar 30 persen karena kami belum menaikan harga jual produk," katanya kepada Bisnis, Jumat (23/4/2021).

Agustus menyebut kenaikan bahan baku tersebut terjadi baik untuk produk lokal maupun impor. 

Pada sisi lain,  tidak ada strategi khusus pada periode ini selain paket promo Lebaran dengan diskon dan harga menarik. Perseroan mengaku juga akan terus memantau titik distribusi dan penjualan agar dapat memaksimalkan penyerapan baik di sektor Horeka atau ritel.

Secara keseluruhan, tahun ini perseroan juga akan menyiapkan sejumlah produk baru untuk menjaga kapasitas produksi. Agustus menyebut perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi yang menyasar segmen baru pasca Horeka yang runtuh dihantam pandemi sejak tahun lalu.

Agustus mengatakan perseroan juga masih akan melakukan pengembangan produk yang ada. "Setidaknya ada tiga jenis sosis yang saat ini masih sedang dalam pengurusan proses perizinan," ujar Agustus.

Produk baru dari emiten dengan sandi FOOD ini diperkirakan akan mulai masuk pasar pada semester II 2021. Di samping itu, perusahaan juga akan mulai memasarkan produk makanan pendukung seperti bawang goreng kelas premium yang sudah masuk pasar awal tahun ini.

Sebelumnya, perseroan mengatakan tekanan pandemi yang diterima tahun lalu cukup dalam. Secara detail, sektor Horeka mencatat tekanan paling dalam.

Awalnya sektor tersebut mampu menyerap penjualan perseroan hingga 100 ton per bulan. Tahun lalu susut menjadi rerata 81 ton per bulan. Seiring dengan hal tersebut sektor ritel juga menunjukkan pelemahan permintaan dengan rerata terjual hanya 40 ton dibanding periode sebelumnya 59 ton per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ipak Ayu
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper