Bisnis.com, JAKARTA – Manajemen PT Kesuma Agung Selaras mengungkapkan bahwa developer tersebut tidak menemui kendala dalam penjualan proyek GrahaLaras Sentul yang berlokasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, selama masa pandemi Covid-19.
Founder yang juga Direktur Utama PT Kesuma Agung Selaras, I Wayan Madik Kesuma, mengatakan penjualan PT KAS melalui GrahaLaras Sentul dan juga proyek keduanya yaitu Geriya Selaras Dramaga yang juga berlokasi di Bogor, pada 2020 cukup memuaskan.
“Pendapatan tahun lalu mencapai Rp108 miliar, naik lebih dari 100 persen dari tahun sebelumnya yang hanya Rp50 miliaran. Jujur saya sempat tak percaya karena kondisi 2020 itu beda dari sebelumnya,” kata Wayan melalui keterangan tertulis yang diterima Bisnis.com pada Senin (19/4/2021).
Dia menambahkan saat pasar lesu akibat pandemi Covid-19, perusahaannya justru meluncurkan produk baru pada November 2020 di proyek Graha Laras Sentul.
Sejak awal 2021, GrahaLaras Sentul hingga awal April ini telah mencatatkan penjualan 40-an unit. Wayan mengaku strategi yang dilakukan saat pandemi dan hingga kini adalah dengan mereduksi harga, tetapi tidak menurunkan kualitas bangunan.
Dia memberi contoh di Graha Laras Sentul, harga unit rumahnya hanya dibanderol Rp600 jutaan, sedangkan kompetitor di sekitarnya sudah mendekati Rp1 miliar.
Begitu pun dengan proyek Geriya Laras Dramaga, menyasar segmen rumah harga Rp300 jutaan, tetapi memiliki kualitas dan konsep yang ciamik. Konsep rumah tanpa pagar membuat unit-unit rumah menjadi berkelas dan berkarakter.
“Dalam setiap proyek yang kami kembangkan dari mulai proyek perdana kita di Cibinong [Graha Selaras Cibinong] pada 2013 lalu dan hingga saat ini, kami selalu mengedepankan unsur aman, nyaman, dan menyenangkan. Ini memiliki tafsir yang luas. Jadi, dalam setiap pengembangan proyek baru atau produk baru kami selalu memberikan yang terbaik,” paparnya.
Selain konsep yang kuat, dia mengaku strategi dan inovasi penjualan menjadi kunci sukses pemasaran proyeknya. Selain itu, menurut Wayan, kunci dalam pemasaran saat ini adalah memberikan bukti pembangunan bukan sekadar janji.
“Kita masimalkan waktu pembangunan agar tepat waktu, sesuai dengan jadwal serah terima kunci yang sudah kita janjikan. Tak hanya itu, pembangunan infrastruktur, fasilitas pun sejalan dengan pembangunan unit rumah,” tambahnya.
Mengenai pembangunan infrastruktur, pada Minggu (19/4/2021), PT KAS melakukan groundbreaking pembangunan jembatan GrahaLaras Sentul di sisi Jl. Raya Bogor KM 51.
Jembatan ini akan menjadi pintu utama perumahan GrahaLaras Sentul. Sebelumnya, sejak dikembangkan 2 tahun lalu, perumahan ini menggunakan akses jalan yang memutar untuk menuju lokasi perumahan.
“Konsumen akan diuntungkan, lebih mudah, lebih cepat dalam beraktivitas. Semoga penjualan juga akan meningkat pada kuartal kedua ini,” tuturnya.
Dia mengemukakan pembangunan jembatan ini menunjukkan progres pembangunan proyek tidak terkendala dan juga menjadi bukti dan komitmen kepada konsumen.
Komitmen-komitmen yang kuat inilah yang menjadikan PT KAS mudah memasarkan proyeknya. “Dalam hal apa pun kami selalu mengedepankan apa yang sudah kami janjikan, sehingga konsumen senang dan puas. Ini marketing yang menarik, karena mereka akan bercerita kepada orang di sekitarnya terkait rumah mereka,” lanjut Wayan.
Dia pun tidak menampik bahwa peran pemerintah yang memberikan stimulus Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan angin segar bagi industri properti dan perusahaannya juga merasakan hal itu.
PT KAS juga memberikan berbagai kemudahan dan penawaran menarik. Elin Saputri, General Manager PT KAS, menyatakan saat ini di Geriya Selaras Dramaga dan GrahaLaras Sentul menawarkan rumah ready stock.
“Di proyek Dramaga kami tawarkan harga Rp300 jutaan all in, demikian pula dengan Graha Laras Sentul, harga Rp600 jutaan juga all in,” kata Elin.
Dia menambahkan saat ini PT KAS memberikan penawaran hanya cukup membayar Rp1 juta, konsumen sudah bisa memiliki unit rumah. Hal ini dilakukan oleh karena konsumen saat ini kebanyakan adalah milenial dengan umur mulai dari 25 tahun hingga 35 tahun.
“Konsumen hanya bayar Rp1 juta sudah termasuk semua biaya yakni BPHTB [Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan], provisi, dan lainnya. Bahkan untuk memberikan keringanan kita juga menawarkan cicilan dengan tenor cukup panjang, selama 25 tahun,” ucapnya.
Dia juga menyatakan PT KAS tak hanya menjual gambar, konsumen bisa melihat langsung fisik pembangunan. “Hal inilah yang menjadi kekuatan PT Kesuma Agunng Selaras dalam memasarkan proyek.”