Bisnis.com, JAKARTA - Produsen serat rayon berkelanjutan, Asia Pacific Rayon (APR) berpartisipasi dalam pameran teknologi industri terbesar di dunia, Hannover Messe 2021 : Digital Edition yang penyelenggaraannya digelar virtual pada 12-16 April.
Partisipasi APR dalam pameran akbar yang berbasis di Jerman tersebut sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mendukung transformasi industri 4.0 di Indonesia.
Foto: Asia Pacific Rayon
“APR mendukung transformasi industri 4.0 dalam kegiatan operasional kami di Pangkalan Kerinci, Riau. Kami menerapkan teknologi terkini dengan penekanan pada otomatisasi, learning machine dan data real time dalam menghasilkan produksi serat rayon berkualitas tinggi yang juga merupakan produk asli buatan Indonesia,” kata Basrie Kamba, Direktur APR.
Penerapan teknologi terkini tak hanya dilakukan APR pada proses otomatisasi mesin produksi saja melainkan juga pada keseluruhan aspek, termasuk keberlanjutan. Aspek keberlanjutan memegang peranan penting bagi APR sebagai produsen serat rayon yang bertanggung jawab untuk memberikan dampak yang positif terhadap iklim, alam dan masyarakat dan industri fesyen.
Salah satu terobosan APR dalam aspek sustainability dengan teknologi yakni dengan diluncurkannya platform www.followourfibre.com. Mengaplikasikan teknologi blockchain, platform ini memungkinkan customer melakukan pelacakan produk serat rayon APR hingga ke rantai pasokan dalam menjamin pengelolaan yang bertanggung jawab dan legal.
Sebelumnya, upaya APR dalam mendukung transformasi Industri 4.0 mendapat apresiasi dari pemerintah dengan raihan penghargaan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0). Capaian tersebut berkat efisiensi dan efektivitas kerja serta kemampuan perusahaan dalam mengolah big data dari otomatisasi operasional, khususnya untuk pengembangan sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional.
Tak hanya itu, APR juga membangun Jakarta Fashion Hub (JFH) yakni wadah bertemunya desainer, akademisi hingga fashion enthusiast untuk mendorong pengembangan industri fashion dan tekstil di dalam negeri.
APR merupakan salah satu dari 156 pelaku industri dari Indonesia yang berpartisipasi dalam pameran ini, yang berasal dari sektor industri logam, mesin, alat transportasi, tekstil hingga start up. Pameran Hannover Messe diperkirakan akan menarik 1 juta pengunjung tahun ini.
Tahun ini, Indonesia menjadi negara mitra atau country partner dalam penyelengaraan pameran yang berbasis di Hannover, Jerman tersebut. Indonesia menjadi satu-satunya negara ASEAN yang pernah menjadi country partner dalam pameran yang telah berusia 74 tahun ini.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menuturkan, ajang Hannover Messe 2021: Digital Edition bertajuk Connect to Accelerate tersebut menjadi kesempatan Indonesia untuk mengampanyekan peta jalan Making Indonesia 4.0.
“Indonesia sebagai partner country ingin berbagi peta jalan penerapan teknologi 4.0 kepada dunia. Berdasarkan peta jalan tersebut, Indonesia menargetkan menjadi salah satu dari sepuluh negara ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030,” ujarnya.
Adapun, Presiden Joko Widodo yang membuka acara bersama Kanselir Jerman Angela Merkel secara virtual menyebutkan tema acara yang diangkat tahun ini yaitu transformasi teknologi, sangat relevan dengan situasi pandemi saat ini.
Presiden berharap transformasi teknologi menciptakan momentum yang bukan saja membawa dunia keluar dari pandemi, tapi juga melakukan lompatan besar ke depan. Ia menambahkan, pada 2045 mendatang, akan menjadi tahun emas bagi Indonesia.
"ini adalah visi besar Indonesia yaitu 'Indonesia Emas' yang diwujudkan melalui industri 4.0. Diharapkan, ekonomi digital dan industri 4.0 di Indonesia menjadi yang tercepat di Asia Tenggara," tegas dia.