Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) dalam Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) menyebut kegiatan dunia usaha pada kuartal I/2021 terakselerasi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
BI mencatat, nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada kuartal I/2021 sebesar 4,5 persen, membaik dari -3,9 persen pada kuartal IV/2020.
“Peningkatan didorong oleh kinerja sejumlah sektor yang telah positif antara lain sektor pertambangan dan penggalian dengan SBT 2,93 persen, sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan dengan SBT 0,96 persen, serta sektor industri pengolahan 0,83 persen,” tulis BI dalam laporannya, Rabu (14/4/2021).
Menurut responden, peningkatan kinerja pada sektor pertambangan dan penggalian didorong oleh permintaan yang menguat serta kebijakan pemerintah yang mendukung.
Sedangkan peningkatan di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan ditopang oleh musim panen raya pada komoditas tanaman bahan makanan, sementara sektor industri pengolahan didorong oleh meningkatnya permintaan menjelang Ramadan dan Idulfitri.
Namun di sisi lain, sektor konstruksi mengalami penurunan yang lebih dalam. dengan SBT -0,65 persen, dikarenakan masih terbatasnya kegiatan bangunan maupun baru dimulainya proses tender proyek.
Baca Juga
Di samping itu, sektor pengangkutan dan komunikasi juga terkontraksi, dengan SBT sebesar -0,45 persen, sebagai dampak dari pembatasan kegiatan masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah.
Sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha, BI mencatat kapasitas produksi terpakai mengalami peningkatan pada kuartal I/2021 menjadi sebesar 73,38 persen, naik dari capaian kuartal sebelumnya sebesar 71,96 persen.
Kapasitas produksi terpakai mengalami peningkatan pada hampir seluruh sektor, seperti pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan sejalan dengan faktor musiman panen. Kapasitas sektor pertambangan dan penggalian pun mengalami peningkatan sejalan dengan meningkatnya produksi.
Sementara itu, penggunaan tenaga kerja pada kuartal I/2021 diindikasikan membaik meski masih dalam fase kontraksi, dengan SBT sebesar -5,69 persen, membaik jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dengan SBT -10,18 persen.