Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan yang terdaftar dalam program Vaksinasi Gotong Royong masih menunggu penetapan harga vaksin oleh pemerintah.
Sejauh ini, belum ada ketetapan harga yang bisa dijadikan acuan oleh perusahaan yang berminat.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta W. Kamdani mengatakan fasilitas layanan kesehatan belum bisa mengeluarkan harga acuan vaksin untuk program Vaksinasi Gotong Royong.
"Fasyankes belum bisa mengeluarkan harga vaksin. Penetapan harga dilakukan oleh pemerintah. Nanti, setelah harga ditetapkan baru perusahaan menentukan fasyankes yang akan diajak bekerjasama," ujar Shinta ketika dihubungi, Rabu (14/4/2021).
Setelah pemerintah menetapkan harga dan jenis vaksin, sambungnya, kemudian perusahaan akan membeli per paket, termasuk di dalamnya ongkos distribusi dan lain-lain.
Sampai dengan saat ini, pemerintah belum menetapkan harga vaksin mengingat proses negosiasi masih berlangsung antara PT Bio Farma (Persero) dan sejumlah produsen.
"Kami berharap impor vaksin bisa terealisasi sesuai dengan apa yang sudah dikatakan Bio Farma, yakni pekan keempat April 2021," ujarnya.
Dalam pendataan yang dilakukan untuk program Vaksinasi Gotong Royong, saat ini terdapat 17.500 perusahaan dengan peserta hampir 9 juta orang.
Shinta menambahkan pendataan yang dilakukan akan diserahkan ke Kementerian Kesehatan untuk dilakukan verifikasi. Tujuannya adalah memastikan peserta yang sudah masuk dalam program pemerintah tidak bisa diikutsertakan dalam program Vaksinasi Gotong Royong.