Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proses Penyempurnaan Pelabuhan Patimban Terus Dilakukan

Sejumlah aktivitas percepatan penyelesaian Pelabuhan Patimban masih terus terlihat.
Pelabuhan Patimban. /Eusebio Chrysnamurti.
Pelabuhan Patimban. /Eusebio Chrysnamurti.

Bisnis.com, SUBANG - Setelah mengeksplorasi sejumlah pelabuhan di Banten dan Jakarta, Tim Jelajah Pelabuhan 2021 Bisnis Indonesia tiba di Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat (9/4).

Aktivitas pembangunan sejumlah konstruksi terlihat pada sejumlah titik di pelabuhan yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Desember 2020 tersebut.

Sejumlah aktivitas percepatan pengerjaan itu di antaranya terlihat di penyelesaian pembangunan jalan alternatif, jembatan penghubung antara pelabuhan dengan jalan akses, serta penyempurnaan pembangunan terminal peti kemas.

Seperti diketahui, pemerintah telah resmi meluncurkan pelabuhan yang digadang-gadang menjadi pelabuhan terbesar menyaingi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara ini.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan sinergi dari kedua pelabuhan tersebut diharapkan dapat mengefisiensikan waktu dan biaya logistik. Khususnya, untuk menekan biaya logistik nasional dan meningkatkan efisiensi biaya ekspor produk Indonesia ke luar negeri, seperti produk otomotif.

Patimban diharapkan dapat berkolaborasi dengan Pelabuhan Tanjung Priok karena saat ini aksesibilitas waktu tempuh dari Kawasan Industri Jawa Barat ke Pelabuhan Tanjung Priok dapat mencapai 4 hingga 5 jam.

Tujuan utama pembangunan Pelabuhan Patimban untuk mengurangi traffic existing di Pelabuhan Tanjung Priok yang mengakomodir 52 persen dari lalu lintas kontainer internasional di Indonesia.

Pada periode operasi awal, Patimban akan dapat melayani bongkar muat di terminal kendaraan sebanyak 218.000 completely built unit (CBU) kendaraan per tahun dan terminal kontainer 250.000 TEUs per tahun.

Adapun, ketika sudah mencapai kapasitas ultimate, Patimban dapat melayani 600.000 CBU per tahun dan 7,5 juta TEUs.

Pelabuhan Patimban yang terkoneksi dengan jalan tol dapat mengangkat potensi pembangunan 10 kawasan industri prioritas di sepanjang Koridor Utara Jawa.

Untuk menyelesaikan proyek ambisius seluas 654 hektare itu pemerintah membutuhkan investasi cukup besar.

Tahap pertama, investasi yang dibutuhkan sekitar Rp29 triliun. Sementara total investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan pelabuhan hingga selesai, mencapai Rp50 triliun.

Pelabuhan ini diproyeksikan dapat membuka lapangan kerja baru hingga 200.000 orang. Bahkan, dalam 10 tahun ke depan, diklaim dapat membuka lapangan kerja hingga 4,3 juta.

Adapun, pada tahap pertama yang diselenggarakan pada 5–10 April 2021, Jelajah Pelabuhan 2021 akan mengunjungi Pelabuhan Panjang, Bakauheni, Merak, Ciwandan, Sunda Kelapa, Tanjung Priok, Marunda, Patimban, dan Cirebon


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper