Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sistem Pemilihan Baru Hong Kong Bantu Atasi Masalah Perumahan

Sistem pemilihan baru Hong Kong akan membantu pemerintah mengatasi masalah mata pencaharian termasuk kurangnya perumahan. Suku bunga rendah dan kurangnya pasokan memicu gelembung properti. Pasar perumahan Hong Kong adalah yang paling tak terjangkau di dunia.
Bangunan residensial di Hong Kong./Bloomberg/Justin Chin
Bangunan residensial di Hong Kong./Bloomberg/Justin Chin

Bisnis.com, JAKARTA – Sistem pemilihan baru Hong Kong akan membantu pemerintah mengatasi masalah mata pencaharian termasuk kurangnya perumahan, kata mantan pemimpin Leung Chun-ying.

Kekurangan rumah "adalah akar dari banyak masalah sosial dan ekonomi di Hong Kong", katanya dalam wawancara dengan Bloomberg Television. "Kami perlu menciptakan lebih banyak lahan untuk unit perumahan."

Meskipun Leung meninggalkan jabatannya lebih dari 4 tahun lalu, posisinya sebagai wakil ketua badan penasihat politik top China membuat pandangannya memiliki bobot.

Komentarnya menunjukkan Beijing ingin pemerintah lokal fokus pada menyelesaikan masalah lama yang menimpa bekas koloni Inggris itu, setelah mengatasi protes yang melumpuhkan kota itu pada 2019 dan menetralkan anggota parlemen oposisi.

Leung mendukung perubahan luas pada legislatif wilayah khusus China tersebut, dengan mengatakan hal itu akan mempercepat implementasi kebijakan pemerintah.

Reorganisasi tersebut akan mengurangi proporsi kursi yang dipilih langsung dari 50 persen menjadi 22 persen dan mengharuskan calon anggota legislatif masa depan diperiksa terlebih dahulu oleh polisi.

"Mudah-mudahan, kami akan memiliki lebih sedikit, mudah-mudahan tidak, filibustering, di Dewan Legislatif, yang benar-benar mengganggu upaya pemerintah, termasuk pemerintah saya, untuk menciptakan lebih banyak lahan," kata Leung, yang menjabat sebagai kepala eksekutif dari 2012 hingga 2017.

Suku bunga rendah dan kurangnya pasokan memicu gelembung properti. Pasar perumahan Hong Kong adalah yang paling tidak terjangkau di dunia untuk tahun ke-11 pada 2020, kata firma riset Demographia.

Leung mengatakan para pejabat kemungkinan akan fokus untuk menyediakan lebih banyak unit. Pemerintah meluncurkan serangkaian tindakan dalam dekade terakhir untuk membatasi laju perolehan, seperti bea materai.

Pemimpin saat ini, Carrie Lam, berencana membangun perumahan di atas tanah reklamasi di lepas pantai Pulau Lantau di barat daya Hong Kong.

"Kami melihat statistik siapa yang membeli di Hong Kong sekarang dan Anda menyadari sisi permintaan telah dikendalikan secara mengejutkan," kata Leung. "Kita tidak bisa menjadi orang yang baik untuk semua orang.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper