Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Maret 2021 Diprediksi Meningkat, Harga Cabai Rawit Jadi Penyumbang Terbesar

Tingkat inflasi pada Maret 2021 diperkirakan akan mencapai 0,15 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Secara tahunan, inflasi diperkirakan sebesar 1,43 persen (year-on-year/yoy).
Pedagang cabai rawit./Bloomberg-Dimas Ardian
Pedagang cabai rawit./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - VP Economist Bank Permata Josua Pardede memperkirakan tingkat inflasi pada Maret 2021 akan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Tingkat inflasi pada Maret 2021 diperkirakan akan mencapai 0,15 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Secara tahunan, inflasi diperkirakan sebesar 1,43 persen (year-on-year/yoy).

“Peningkatan ini diperkirakan didorong oleh inflasi harga bergejolak, terindikasi dari peningkatan harga beberapa komoditas pangan seperti cabai rawit 9,72 persen, bawang putih 8,11 persen, bawang merah 3,70 persen, daging ayam 1,02 persen, dan beras 0,02 persen secara bulanan,” katanya kepada Bisnis, Rabu (31/3/2021).

Di samping itu, Josua memperkirakan inflasi inti akan mencapai 0,13 persen secara bulanan atau 1,38 persen secara tahunan, sejalan dengan pelemahan harga emas global dan konsumsi domestik yang belum menunjukkan pemulihan yang signifikan.

Menurutnya, tingkat inflasi inti pada Maret 2021 juga akan dipengaruhi oleh penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang terus berlanjut hingga akhir Maret 2021.

Josua memproyeksi, laju inflasi akan mengalami peningkatan pada periode April dan Mei 2021 karena bertepatan dengan momentum ramadan dan Idulfitri.

Namun dermikian, kenaikan inflasi pada periode ramadan tahun ini diperkirakan akan cenderung terbatas, mempertimbangkan keputusan pemerintah untuk kembali membatasi mudik lebaran.

Terpisah, Kepala Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardhana memperkirakan laju inflasi pada Maret 2021 akan mengalami perlambatan menjadi sebesar 0,08 persen mtm.

Secara tahunan, dia memperkirakan inflasi Maret 2021 akan mencapai 1,36 persen. Perkiraan ini juga sejalan dengan survei pemantauan harga terakhir Bank Indonesia, di mana sebagian besar harga pangan, seperti cabai rawit dan bawang merah, mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.

“Harga emas juga tampak lebih rendah dari bulan sebelumnya, sementara beberapa indikator menunjukkan permintaan juga masih lemah,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper