Bisnis.com, JAKARTA — Kebakaran kilang Balongan turut berdampak kepada industri petrokimia. Hal itu membuat produsen petrokimia menangguhkan kontraknya.
Seperti dikutip dari Argusmedia.com, Senin (29/3/2021), produsen polipropilena (PP), PT Polytama Prodino menangguhkan kontrak alokasi polipropilena untuk pelanggan di domestik. Keputusan itu guna mengantisipasi gangguan pasokan bahan baku propilena.
Penutupan kilang yang berkepanjangan diproyeksikan dapat membatasi ketersediaan pasokan bahan baku untuk Polytama.
Adapun, kilang Balongan dapat memproduksi propilena hingga 490.000 ton per tahun. Polytama mendapatkan sekitar 90 persen atau lebih dari 300.000 ton per tahun dari kilang Balongan untuk kebutuhan pabrik yang dialokasikan melalui transfer pipa lokal.
Sebelumnya, pada pertengahan Februari Polytama memangkas produksi PP karena berkurangnya pasokan bahan baku dari kilang Balongan, yang mengakibatkan banyaknya pesanan PP yang bertahan hingga Maret.
Operasi di pabrik PP Polytama dalam beberapa pekan mendatang akan bergantung pada perkembangan dari penanganan kilang Balongan. Pasokan itu akan dipengaruhi oleh seberapa cepat pemulihan fasilitas kilang tersebut.
Gangguan pada produksi PP Polytama dapat membendung penurunan harga PP di Indonesia dalam jangka pendek.