Bisnis.com, JAKARTA – Kekhawatiran adanya penumpukan penumpang di bandara kembali muncul dengan adanya pengetatan persyaratan perjalanan uji skrining GeNose yang memiliki masa berlaku pada hari keberangkatan.
Pemerhati penerbangan Alvin Lie menuturkan dengan berlakunya Surat Edaran Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 No. 12/2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang dalam Negeri dalam Masa Pandemi Covid-19, pengelola bandara wajib mengantisipasi penumpukan penumpang yang antre untuk melakukan uji skrining GeNose.
“Antisipasi penumpukan antrean penumpang mesti dilakukan karena pengujian untuk GeNose dilakukan pada hari keberangkatan di bandara. Jumlah alat dan petugas yang memadai untuk melayani pergerakan pada masa peak agar tidak terjadi penumpukan antrean GeNose,” ujarnya, Senin (29/3/2021).
Syarat baru tersebut tercantum pada SE No. 12 Satgas Covid-19 poin 3 b, yakni pelaku perjalanan transportasi udara wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan atau hasil negatif rapid antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 2x24 jam sebelum keberangkatan.
Atau hasil negatif tes GeNose C19 di bandar udara sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan dan mengisi electronic Health Alert Card (e-HAC) di Indonesia.
Sebelumnya, PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I melanjutkan simulasi penggunaan alat deteksi Covid-19 GeNose C19 di Bandara Juanda pada 25 Maret 2021. Sebelumnya, simulasi penggunaan GeNose C19 lancar dilakukan di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo pada 18 Maret 2021.
Baca Juga
Simulasi penggunaan GeNose C19 di Bandara Juanda ini merupakan tahap persiapan yang dilakukan operator bandara sebelum GeNose C19 diterapkan secara terbatas di empat bandara pada 1 April 2021. Adapun, Bandara Juanda dan Bandara Internasional Yogyakarta termasuk ke dalam empat bandara tersebut.
"Semoga kelancaran simulasi penggunaan GeNose C19 di dua bandara Angkasa Pura I akan membuat implementasi penggunaan GeNose C19 pada 1 April 2021 berjalan mulus dan memberikan alternatif pilihan alat deteksi Covid-19 di bandara sebagai syarat perjalanan udara bersama tes swab antigen dan PCR," ujar Direktur Utama AP I Faik Fahmi.
