Bisnis.com, JAKARTA — Data yang dianalisis oleh Finbold menunjukkan bahwa China menyumbang produksi emas tertinggi di dunia pada 2020 sebanyak 380 ton. Jumlah tersebut setara dengan 11,9 persen dari total 3.200 ton produksi emas pada tahun lalu.
Posisi kedua ditempati Australia dengan produksi 320 ton mewakili 10 persen dari pangsa global, sedangkan Rusia menempati urutan ketiga dengan 9,4 persen atau 300 ton. Ketiga negara tersebut secara kumulatif menyumbang 31 persen dari seluruh produksi tambang emas pada 2020.
Produksi Amerika Serikat menyumbang 5,9 persen dari pangsa global pada 190 ton. Produsen emas teratas lainnya untuk 2020 termasuk Kanada (170 ton), Ghana (140 ton), Indonesia (130 ton), Peru (120 ton), Meksiko (100 ton), dan Kazakhstan (100 ton).
Laporan tersebut, seperti dikutip dari www.miningreview.com, Kamis (25/3/2021), menyoroti mengapa China menduduki posisi puncak sebagai produksi emas pada 2020.
Margin China dengan Australia yang berada di posisi kedua tidak besar, tetapi negara Asia itu berada di puncak daftar karena penanganan pandemic
“Negara yang berhasil mengendalikan krisis kesehatan ini memberikan lampu hijau untuk dimulainya kembali kegiatan ekonomi, termasuk penambangan emas. Produksi tersebut juga didorong oleh tingginya permintaan emas negara tersebut melalui produk sampingan seperti perhiasan dan ornamen.”