Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SMF Digenjot untuk Bantu Kurangi Backlog Perumahan

Peran PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) semqakin penting dalam ikut mengatasi masalah perumahan terutama menekan backlog yang setiap tahun terus bertambah akibat ketimpangan jumlah pasokan dengan banyak permintaan.
Ilustrasi pembangunan rumah./Bisnis.com/Rachman
Ilustrasi pembangunan rumah./Bisnis.com/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Peran PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dalam mengatasi masalah perumahan makin penting setelah perluasan mandat yang resmi diberikan tahun lalu, menurut Ditjen Kekayaan Negara Kementerian .

“Kami berharap SMF bisa diakselerasi untuk segera menyelesaikan berbagai masalah perumahan. Peran SMF semakin penting terutama di jangka menengah, kita sudah ada rencana.” kata Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan DKJN Kemenkeu Meirijal Nur pada Jumat (26/3/2021).

Dia menjelaskan selama ini SMF berperan di sisi permintaan dengan memberikan kredit perumahan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga (SSB), dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM).

Berikutnya, melalui Peraturan Pemerintah No. 57/2020 dan Perpres No. 100/2020, peran SMF diperluas hingga ke sisi pasokan.

“SMF tetap masuk ke secondary finanacing. Sekarang boleh masuk ke project financing, pinjaman beragunan, pinjaman paripassu, warehousing, penyertaan, sekuritisasi, dan banyak lainnya,” papar Meirijal.

Melalui perluasan mandat tersebut, lanjutnya, peranan SMF tak hanya membantu masyarakat mendapatkan rumah juga memberikan insentif bagi para developer menyediakan rumah yang dibutuhkan masyarakat.

Pemerintah berharap SMF bisa memperluas keterlibatan perseroan dalam mengurangi backlog perumahan, memperluas kegiatan usaha dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kesinambungan pembiayaan perumahan yang terjangkau oleh masyarakat serta memperluas akses dana murah jangka panjang.

“Melalui perluasan mandat ini bisa mendukung upaya antisipasi (forward looking) dari pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo turut menjelaskan bahwa SMF yang sebelum perluasan mandat domain usahanya berupa KPR siap huni, KPR program, dan EBA SP (Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi), kini akan merambah kepada KPBU perumahan, kredit konstruksi, kredit mikro perumahan, hingga securitization guarantee.

“Kita tidak bisa masuk langsung ke semuanya, untuk itu pada 2021 kita fokus pada kredit mikro perumahan, kredit konstruksi, dan juga kita masuk ke KPBU perumahan,” ungkapnya.

SMF mencatat terdapat backlog perumahan yang cukup tinggi, setiap tahunnya ada permintaan perumahan sebanyak 1,2 juta rumah sedangkan ketersediaan perumahan per tahunnya hanya 400.000 rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper