Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah importir Tiongkok atau China berencana meningkatkan impor produk perikanan dari Indonesia. Pada 2020 pengiriman produk perikanan ke China sedikit menurun karena pandemi Covid-19.
Duta Besar Republik Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun mengatakan kerja sama sektor perikanan Indonesia dan China bukan hanya terkait perdagangan tetapi juga investasi.
Data Kepabeanan China tahun 2020 mencatat total nilai ekspor produk perikanan Indonesia mencapai US$857,9 juta.
Jumlah itu turun 0.28 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pandemi Covid-19 membuat akses logistik terhambat dan terjadi pengetatan masuknya produk impor beku ke China.
“Namun, potensi peningkatan kerja sama ini masih sangat besar, mengingat Indonesia dan Tiongkok telah menandatangani MOU Two Countries, Twin Parks pada Januari 2021, untuk meningkatkan kerja sama kedua negara,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (22/3/2021).
Djauhari memaparkan hal itu ketika melakukan kunjungan kerja ke Fuzhou, Provinsi Fujian baru-baru ini.
Kunjungan itu untuk promosi ekspor produk perikanan dan kelautan serta mendorong kerja sama ekonomi digital.
Pada kunjungan kerja tersebut Djauhari melakukan pertemuan dengan 11 perusahaan importir produk perikanan, kelautan dan pertanian dalam pertemuan khusus yang difasilitasi Fujian Department of Commerce dan Fujian Foreign Affairs Office.
Pada kesempatan itu, Djauhari dan Atase Perdagangan RI berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan Silk Road E-Commerce International Cooperation Forum and Fair yang dibesut oleh Kementerian Perdagangan dan Pemerintah Fujian.
Forum ini dihadiri lebih dari 500 peserta yang berasal dari perwakilan pejabat pemerintah pusat dan pemimpin Provinsi Fujian, akademisi, pelaku usaha, asosiasi serta perwakilan kantor Kedutaan negara lainnya di Tiongkok.
Kesempatan itu dimanfaatkan untuk memaparkan potensi e-commerce di Indonesia yang tumbuh sangat pesat dan potensi kerja sama ekonomi digital.