Bisnis.com, JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) sudah terlibat dalam proses transisi pengembangan Vaksin Merah Putih di Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman. Intensitas Bio Farma dan Eijkman tersebut dinilai membuka kemungkinan bagi akselerasi proses pengembangan VMP.
Menurut Kepala LBM Eijkman Profesor Amin Soebandrio, kian intensnya kedua badan tersebut dalam proses transisi selama beberapa pekan terakhir akan memudahkan peralihan bibit vaksin dari Eijkman kepada Bio Farma.
"Pada masa transisi, sebagian orang Eijkman sudah bekerja di Bio Farma, dan sebaliknya, sebagian orang dari Bio Farma juga sudah bekerja di Eijkman. Tujuannya, agar proses peralihan ini bisa lebih smooth," ujar Amin kepada Bisnis, Minggu (21/3/2021).
Di satu sisi, jelas Amin, PT Bio Farma mempelajari proses pengembangan bibit vaksin yang sedang berlangsung di Eijkman. Di sisi lain, Eijkman memastikan sistem di PT Bio Farma siap untuk melanjutkan proses penghiliran vaksin yang dikembangkan.
Dengan demikian, lanjutnya, ketika bibit vaksin hasil pengembangan Eijkman diserahkan, PT Bio Farma tidak lagi memulai proses dari nol. Strategi ini diperlukan sebagai upaya mengakselerasi pengembangan yang diperkirakan baru rampung pada pertengahan 2022 mendatang.
Sebagai informasi, proses transisi vaksin pertama yang dikembangkan oleh Indonesia tersebut sudah dimulai sejak akhir Februari 2021.
Baca Juga
Penyerahan bibit vaksin akan dilakukan dalam dua tahap. Vaksin tahap pertama akan diserahkan pada akhir Maret 2021, sedang vaksin tahap kedua diserahkan pada Mei 2021.
"Jadi, masa transisi ini bisa sampai dua bulanan. Setelah itu, akan dilakukan proses uji prakilis dan uji klinis di mana Eijkman masih akan terlibat," kata Amin.
Perlu diketahui, Vaksin Merah Putih akan digunakan dalam program vaksinasi pemerintah. Namun, pemerintah belum memiliki mekanisme yang jelas terkait dengan penggunaan VMP nantinya mengingat proses pengembangan masih berlangsung.
Selain Eijkman, sejumlah institusi yang terlibat dalam pengembangan Vaksin merah Putih, antara lain Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia (UI), Institute Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Gadjah Mada (UGM), PT Kalbe Farma Tbk., Biotis, dan Tempo Scan.