Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penggunaan TKDN Migas Perlu Jalan Tengah

Pengusaha, kontraktor migas, dan pemerintah memiliki pekerjaan rumah untuk bisa membuat harga produk dalam negeri bisa lebih kompetitif untuk digunakan dalam proyek migas.
Fasilitas produksi dan penyimpanan terapung (Floating Production Storage and Offloading/FPSO) Belanak di South Natuna Sea Block B yang dikelola Medco E&P Natuna (MEPN). Istimewa/SKK Migas.
Fasilitas produksi dan penyimpanan terapung (Floating Production Storage and Offloading/FPSO) Belanak di South Natuna Sea Block B yang dikelola Medco E&P Natuna (MEPN). Istimewa/SKK Migas.

Bisnis.com, JAKARTA – Produk dalam negeri yang masih kalah dengan produk impor di sektor minyak dan gas bumi memerlukan perhatian di tengah tuntutan peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan perlu adanya solusi antara pengusaha, kontraktor migas, dan pemerintah untuk bisa membuat harga produk dalam negeri bisa lebih kompetitif untuk digunakan dalam proyek migas.

"Perlu ada win-win solution antara pengusaha, Kadin, KKKS untuk membahas capaian TKDN agar bisa optimal dan ada multiplier effect," katanya dalam acara Market Review IDX Channel, Rabu (17/3/2021).

Dia menilai capaian TKDN di sektor hulu migas masih terbilang cukup berat karena realisasinya masih di bawah target yang ditetapkan. Padahal, secara kualitas produk dalam negeri dinilai sudah mampu bersaing dengan produk impor.

Dengan meningkatnya harga minyak dunia, geliat kegiatan hulu migas akan lebih semarak sehingga hal itu menjadi angin segar bagi produsen ataupun jasa penunjang kegiatan hulu migas dalam negeri untuk bisa berpartisipasi.

"Masalah harga pun ke depan akan lebih baik lagi dan bisa bersaing di sektor hulu migas. Sudah cukup besar, tinggal bagaimana kembangkan teknologi ke depan sehingga bisa lebih dioptimalkan produk dalam negri," jelasnya.

Berdasarkan data SKK Migas, pada tahun ini daftar pengadaan barang dan jasa yang sudah ditetapkan sebanyak 1.482 paket pengadaan dengan keseluruhan nilai proyek sebesar US$6,05 miliar. Dari jumlah tersebut, SKK Migas mematok penggunaan TKDN sebesar 57 persen meningkat tipis dari capaian TKDN tahun lalu sebesar 56 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper