Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan PT Roatex Indonesia Toll System (RITS sebagai badan usaha pelaksana (BUP) terkait pembangunan Sistem Transaksi Tol Nontunai Nirsentuh Berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF). Penandatanganan PKS tersebut dilakukan pada Senin (15/3/2021).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono ditunjuk sebagai penanggung jawab proyek kerja sama (PJPK) pembangunan sistem tersebut. Adapun, pembangunan sistem MLFF dinilai sebagai salah satu inovasi baru dalam sistem pembayaran jalan tol di dalam negeri.
"Melalui dukungan Bapak Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, hari ini bisa berjalan dengan lancar pelaksanaan penandatanganan kerjasama. Yang terpenting, milestone pelaksanaan kerjasama ini adalah mulai dari kerja keras kita semua," kata Kepala BPJT Danang Parikesit dalam keterangan resmi, Selasa (16/3/2021).
Danang berharap agar ada komitmen dan manajemen kerja yang kuat dalam pembangunan sistem MLFF tersebut. Seperti diketahui, Proyek MLFF merupakan teknologi transaksi tol nontunai nirsentuh dalam rangka meningkatkan efisiensi sistem transaksi dan pelayanan di jalan tol.
Pada kesempatan yang sama, Chief Representative Roatex Musfihin Dahlan mengatakan penandatanganan PKS tersebut merupakan sebuah batu loncatan. Menurutnya, penerapan sistem MLFF dalam sistem pembayaran jalan tol nasional akan membuat industri jalan tol nasional semakin menguntungkan.
Nilai Investasi proyek MLFF adalah sebesar Rp4,4 triliun dengan masa konsesi sekitar 9 tahun sejak masa komersialisasi. Implementasi tahap pertama teknologi MLFF di terapkan di 40 ruas tol di Indonesia yang tersebar di Pulau Jawa dan Bali pada 2022.
Baca Juga
Sebelumnya, Musfihin menyampaikan pihaknya akan melewati tahap penerapan single lane free flow (SLFF) dan langsung menerapkan MLFF. Adapun, pihaknya berencana untuk memulai pengujian sistem TTNN berbasis MLFF pada kuartal I/2022.
"Pertengahan 2022 [target progresnya] sudah 50 persen. Tapu, kami ikut BPJT, kan kami mengerjakan proyeknya BPJT," ucapnya.
Musfihin menyatakan, pihaknya akan memulai konstruksi sistem MLFF tersebut pada tahun ini. Menurutnya, konstruksi dan penerapan sistem pembayaran di jalan tol seluruh Jawa dan Bali akan rampung pada akhir 2022.
Proyek ini akan diimplementasikan di jalan tol sepanjang 1.713 kilometer dengan nilai investasi Rp4,06 triliun. Pemrakarsa proyek tersebut yaitu Roatex Ltd. Zrt., National Toll Payment Service Plc., MFB Hungarian Development Bank.
Adapun, Bank Indonesia dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sudah melakukan kerja sama untuk mengembangkan elektronifikasi di seluruh jalan tol sejak 2017. Setelah tahap elektronifikasi pada 2017, dilakukan tahap integrasi sistem ruas jalan tol serta pembentukan konsorsium electronic toll collection (ETC).