Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengatur Jalan Tol menyatakan bahwa konstruksi jalan tol Serpong—Cinere Seksi 1 (Serpong—Pamulang) akan rampung pada Februari 2021.
Berdasarkan laman resmi BPJT, proses konstruksi jalan tol tersebut telah mencapai 100 persen pada awal Februari 2021, tetapi proses pembebasan lahannya masih di level 97,68 persen.
Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan saat ini proses pembebasan lahan konstruksi jalan tol Serpong—Cinere telah mencapai 100 persen.
"Untuk Seksi 2 [Pamulang—Cinere], saat ini PT Cinere Serpong Jaya masih melaksanakan pekerjaan konstruksi dengan progres 75,89 persen," katanya kepada Bisnis, Selasa (16/2/2021).
Adapun, konstruksi jalan tol tersebut menelan investasi senilai Rp2,22 triliun. Sementara itu, biaya konstruksi dan biaya pembebasan lahan proyek tersebut masing-masing mencapai Rp880 miliar dan Rp710 miliar.
Jalan tol Serpong—Cinere Seksi 1 memiliki panjang sekitar 6,5 kilometer. Adapun, total panjang jalan tol Serpong—Cinere mencapai 10,14 kilometer.
Baca Juga
Danang berujar tantangan dalam proses konstruksi jalan tol tersebut adalah lokasinya yang menembus peemukiman padat penduduk. Alhasil, perlu konstruksi dinding penahan tanah yang cukup banyak.
Di sisi lain, Danang menyatakan tarif yang akan dikenakan bagi pengendara yang melalui jalan tol Serpong—Cinere telah ditetapkan pada 2011. Namun, lanjutnya, perhitungan tarif selalu memepertimbangkan ability to pay, willingness to pay, dan pengembalian investasi badan usaha.
"Tarif tol akan diterapkan sesuai dengan perjanjian pengusahaan jalan tol Serpong—Cinere," ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Utama CSJ Ayu Widya Kiswari mengatakan pengoperasian penuh tol Serpong—Cinere akan memunginkan masyarakat melintasi wilayah Serpong (Jombang), Serua, Ciputat, Pamulang, dan Pondok Cabe/Cinere.
