Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengatur Jalan Tol telah menginisiasi kerja sama inovasi teknologi kecerdasan buatan yang dilakukan oleh PT Waskita Toll Road, Astra Infra Solution, dan Universitas Gajah Mada (UGM). Inisiasi tersebut dipandang penting lantaran penyelenggaraan jalan tol nasional dinilai harus diiringi dengan pengembangan inovasi teknologi.
Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan bahwa teknologi tersebut akan memantau kualitas permukaan jalan yang harus terpelihara dan terkondisi. Dengan demikian, lanjutnya, kepuasan pengendaran jalan tol nasional akan meningkat.
"Pengoperasian jalan tol hingga 2024 mendatang terus memasuki era pemanfaatan teknologi yang semakin berkembang, sehingga teknologi ini dirasa sangat tepat untuk memantau hingga mengelola aset jalan tol," katanya melalui laman resmi BPJT, Kamis (25/2/2021).
Adapun, uji coba teknologi prediksi lubang dan retak direncanakan pada Februari 2021. Sementara itu, badan usaha jalan tol (BUJT) dijadwalkan untuk menindaklanjuti hasil pelaksanaan uji coba teknologi tersebut pada April 2021.
Danang mencatat teknologi tersebut akan diimplementasikan pada beberapa ruas, seperti jalan tol Tangerang—Merak, Kanci—Pejagan, Pejagan—Pemalang, dan Pemalang—Batang. Danang berharap agar teknologi tersebut dapat diterapkan pada ruas tol yang telah beroperasi di dalam negeri.
Menurutnya, teknologi tersebut akan sangat membantu pengawasan kualitas jalan pada musim hujan. Dengan demikian, lanjutnya, petugas dapat segera melakukan tindakan perbaikan karena debit hujan jika diperlukan.
"Kami berharap pelaksanaan [penerapan teknologi] ini terus dipantau langsung dan dilaporkan secara rutin. Mudah-mudahan menjadi kerja sama jangka panjang dan memberikan manfaat secara finansial bagi seluruhnya," ucapnya.
Danang mengatakan teknologi tersebut akan sangat membantu BUJT dalam menjaga kualitas jalan tol. Pasalnya, hal tersebut telah menjadi kewajiban BUJT sesuai dengan perjanjian konsesi.