Bisnis.com, JAKARTA – PT Bio Farma (Persero) akan melibatkan dengan korporasi lain dalam pendistribusian vaksin untuk program Vaksinasi Gotong Royong yang rencananya terlaksana April 2021.
Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan kerja sama akan dijalankan dengan perusahaan yang telah memiliki sertifikat Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
"Distribusi akan dilakukan oleh Bio Farma melalui kerja sama dengan distributor lain yang standarnya sudah sesuai dengan CDOB," ujar Honesti dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX di gedung DPR RI, Senin (15/3/2021).
Namun, Honesti tidak menjelaskan lebih jauh mengenai perusahaan-perusahaan yang akan dilibatkan dalam proses distribusi vaksin program Vaksinasi Gotong Royong.
Diberitakan sebelumnya, salah satu korporasi swasta yang dikabarkan berminat menjadi distributor vaksin untuk program Vaksinasi Gotong Royong, Unilever Indonesia (UNVR), menyatakan kesiapannya mendukung keberhasilan program yang diusung oleh dunia usaha tersebut.
Unilever Indonesia juga sudah bertemu dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan mendiskusikan detil-detil pendistribusian. Dalam pertemuan, perusahaan menyampaikan upaya mengatasi pandemi. Khususnya, mengenai pelaksanaan program vaksinasi ke depan.
Baca Juga
Terkait dengan rencana kolaborasi ini, pemerintah disebut akan memanfaatkan jalur distribusi rantai dingin milik Unilever untuk menyalurkan vaksin ke daerah-daerah Tanah Air, termasuk tempat penyimpanan vaksin yang akan didistribusikan hingga ke 20.000 puskesmas se-Indonesia.
Sementara itu, jumlah vaksin yang akan didistribusikan sesuai dengan kebutuhan dari badan hukum/badan usaha yang terlibat dalam program Vaksinasi Gotong Royong.
Sampai dengan Minggu (14 Maret 2021), sambungnya, jumlah badan usaha yang sudah terdaftar di Kadin sebanyak 11.542 perusahaan, bertambah sebanyak 2.372 dari masa pengumpulan data periode pertama 28 Januari-28 Februari 2021, dengan total peserta 7.403.356.
Adapun, pada masa pendataan tahap pertama, jumlah badan usaha yang sudah terdaftar sebanyak 9.176 perusahaan dengan total peserta 6.998.235 peserta. Peserta penerima vaksin dari program Vaksinasi Gotong Royong melipu, pekerja dan keluarga pekerja.
Untuk menentukan jumlah pasokan kepada perusahaan penerima vaksin, Bio Farma akan mendistribusikan serta menjalankan program vaksinasi melalui kerja sama dengan fasilitas kesehatan (faskes) yang ada.
"Dengan ketentuan, faskes yang terlibat dalam program Vaksinasi Gotong Royong tidak terlibat dalam program vaksinasi pemerintah. Jadi, tidak akan ada overload," Jelasnya.