Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia telah meminta komitmen dari perusahaan-perusahaan produsen vaksin Covid-19 untuk program Vaksinasi Gotong Royong.
Berdasarkan permintaan komitmen tersebut, proses pengadaan diprediksi rampung paling lambat pada akhir kuartal II/2021.
Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan dalam komitmen tersebut kedua perusahaan, yakni Sinopharm dan Moderna, masing-masing diminta dapat mengirimkan belasan juta dosis vaksin ke Indonesia.
"Saat ini, kami sudah berkomunikasi dan negosiasi dengan Sinopharm dan Moderna dalam progres pengadaan vaksin gotong royong. Kami sudah meminta komitmen dari Sinopharm sebanyak 12 juta dosis mulai dari akhir Maret 2021 sampai dengan akhir kuartal II/2021, dengan total sebanyak 15 juta dosis," ujar Honesti dalam rapat kerja dengan DPR RI, Senin (15/3/2021).
Dia menambahkan terdapat opsi penambahan sebanyak 15 juta dosis vaksin dari Sinopharm. Bio Farma juga menunjuk anak usahanya, PT Kimia Farma Tbk., untuk proses registrasi program Vaksinasi Gotong Royong.
Saat ini, kata Honesti, Kimia Farma sedang mengurusi proses untuk mendapatkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk vaksin yang akan dibeli dari Sinopharm.
Baca Juga
Adapun, dalam permintaan komitmen kepada Moderna, Honesti mengatakan Bio Farma sudah meminta komitmen dari perusahaan tersebut untuk menyiapkan 5,2 juta dosis.
"Kemungkinan, vaksin-vaksin tersebut baru bisa dikirim pada awal kuartal III/2021," sambungnya.
Sebagai informasi, untuk vaksin Covid-19 yang dibeli dari Moderna, proses registrasi untuk mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM dilakukan oleh Bio Farma.