Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi menyebutkan bahwa capaian penggunaan tingkat komponen dalam negeri tidak mencapai target.
Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas Erwin Suryadi mengatakan bahwa pada tahun lalu proses pengadaan barang dan jasa terhambat karena adanya pandemi Covid-19. Dengan demikian, capaian target TKDN pada tahun lalu tidak sesuai dengan target.
"Memang tidak sesuai target karena itu kan awal Covid-19. Jadi, teman-teman kesulitan melakukan adjustment di awal Covid," ujarnya pada webinar Membedah Peluang Bisnis 70 Triliun di Sektor Hulu Migas, Rabu (10/3/2021).
Menurutnya, pada tahun ini belum banyak perubahan signifikan pada penggunaan TKDN di sektor hulu migas. Pada tahun ini, SKK Migas menargetkan penggunaan TKDN sebesar 57 persen meningkat tipis dari capaian TKDN tahun lalu sebesar 56 persen.
Erwin menjelaskan bahwa pada saat ini sejumlah industri tengah mengembangkan produknya agar bisa lebih besar dengan produk impor. SKK Migas memiliki tim khusus yang akan membimbingan industri dalam negeri dalam pengadaan barang dan jasa.
"Kalau mau gampang, itu mudah sekali untuk beli aja barang dari luar negeri karena barang lebih murah, tapi kan enggak karena kita punya niat untuk bangun ini semua," ujarnya.
Baca Juga
Erwin menuturkan bahwa pada tahun ini daftar pengadaan barang dan jasa yang sudah ditetapkan sebanyak 1.482 paket pengadaan dengan keseluruhan nilai proyek sebesar US$6,05 miliar.
Menurut dia, fungsi pengelolaan pengadaan barang dan jasa SKK Migas dan supply chain management (SCM) KKKS akan memainkan peran yang signifikan. Upaya untuk mendorong keterlibatan industri nasional terus dilakukan.
Dia mengemukakan bahwa SKK Migas bekerja sama dengan Indonesian Petroleum Association (IPA) untuk percepatan penyelesaian proses tender, memperkuat sinergi, dan kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan terkait.
Adapun, kerja sama dilakukan bersama Komite SCM IPA untuk mengusahakan agar proses pengadaan dapat dilakukan dengan cepat untuk mendukung keberlanjutan produksi dan operasi di lapangan, mencari berbagai terobosan untuk meningkatkan efisiensi biaya operasi dari empat komoditas utama hulu migas.
"Komite SCM IPA diharapkan dapat menjembatani kegiatan operasi dan pemenuhan TKDN sebagai bentuk implementasi dari program pengembangan vendor yang dimiliki oleh SKK Migas dalam mengembangkan industri dalam negeri khususnya kolaborasi dengan UMKM," jelasnya.