Bisnis.com, JAKARTA - Stimulus jumbo yang digagas Presiden Joe Biden dan vaksinasi akan mendorong prospek ekonomi Amerika Serikat (AS) jauh lebih cerah ke depannya, dibandingkan pada awal Januari lalu.
Survei bulanan terbaru Bloomberg yang dilakukan terhadap para ekonom menunjukkan laju pertumbuhan tahunan pada kuartal pertama akan mencapai 4,8 persen atau dua kali lebih cepat dari ekspektasi responden dua bulan lalu.
Untuk setahun penuh, produk domestik bruto (PDB) AS diproyeksikan naik mencapai 5,5 persen. Pertumbuhan ini akan menjadi yang tercepat sejak 1984 dan naik dari perkiraan Januari sebesar 4,1 persen.
Setelah pemilihan putaran pertama pada bulan Januari di Georgia, di mana Partai Demokrat mendapatkan dua kursi Senat untuk memenangkan kendali tipis atas majelis dari Partai Republik, para ekonom umumnya yakin akan keberhasilan paket bantuan pandemi senilai US$1,9 triliun ini.
Demokrat bersatu untuk mendorong lolosnya RUU itu, kendati tidak ada senator Republik yang memilih rencana itu pada hari Sabtu lalu (6/3/2021). Langkah selanjutnya, Senat AS akan mengembalikan RUU ini ke DPR untuk pemungutan suara terakhir yang diperkirakan akan terjadi pada hari Selasa (7/3/2021).
Presiden Joe Biden, berbicara hari Sabtu setelah pemungutan suara Senat, mencari dorongan besar untuk perekonomian. "Ini [RUU] akan menciptakan jutaan pekerjaan baru," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih.
Baca Juga
“Diperkirakan lebih dari 6 juta pekerjaan baru dengan sendirinya; meningkatkan produk domestik bruto sebesar satu triliun dolar," kata Biden
Kepala Ekonom Amherst Pierpont Securities LLC. Stephen Stanley mengatakan putaran tambahan untuk bantuan tunai US$1.400 untuk jutaan orang Amerika, dikombinasikan dengan tunjangan pengangguran tambahan dan percepatan vaksinasi, akan membantu mempertahankan pertumbuhan sepanjang tahun.
"Stimulus pemerintah akan memacu adrenalin dalam waktu singkat," kata Stanley. Dia mencatat aspek yang lebih mendasar yakni membuka kembali ekonomi ke level yang lebih dekat pada pra-pandemi harus dimulai."
Ekonom Bloomberg Yelena Shulyatyeva dan Andrew Husby menilai pelonggaran pembatasan aktivitas dan meningkatkan vaksinasi akan memungkinkan belanja konsumen mendapatkan kembali tenaganya sebagai pendorong pertumbuhan.
Sementara putaran baru untuk stimulus bantuan tunai diatur untuk mendorong pertumbuhan ke tren pra-pandemi pada pertengahan tahun mendatang.