Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaga Ekspor ke Singapura, Peternak Babi di Batam Pacu Keamanan Produk

Peternakan babi di Pulau Bulan terus menjadi mitra dagang dalam penyediaan babi komersial untuk masyarakat Singapura sejak 1988. 
Peternakan babi/Istimewa
Peternakan babi/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Pangan Singapura (SFA) mengapresiasi peningkatan implementasi biosekuriti di peternakan babi PT Indotirta Suaka (ITS), Pulau Bulan, Batam, yang merupakan pemasok utama babi untuk Singapura.

Peternakan di daerah ini pun meningkatkan kapasitas untuk terus dapat memasok daging babi ke Negeri Singa. 

"Peternakan di Pulau Bulan telah meningkatkan tindakan biosekuritinya untuk mencegah masuknya penyakit, khususnya agen penyebab penyakit African Swine Fever [ASF] ke areal produksi," ucap Senior Director SFA Astrid Yeo saat The Annual Joint Audit Meeting secara daring antara SFA dan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian dikutip dari keterangan resmi, Minggu (7/3/2021).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Fadjar Sumping Tjatur Rasa menyampaikan pula apresiasinya atas kerja sama yang telah terjalin di antara kedua pihak.

Kondisi ini membuat peternakan babi di Pulau Bulan terus menjadi mitra dagang dalam penyediaan babi komersial untuk masyarakat Singapura sejak 1988. 

"Saya berharap hal ini terus berlanjut dan dapat ditingkatkan sehingga memberikan keuntungan bagi kedua negara," tambahnya.

Fadjar kemudian memaparkan bahwa dalam rangka mengamankan wilayah Indonesia dari ancaman ASF, Kementan telah mengimplementasikan strategi pengendalian dan penanggulangan.

Strategi yang dimaksud yakni pembatasan lalu lintas babi dan produknya dari daerah tertular, surveilans, meningkatkan kepedulian/kesadaran masyarakat, dan penerapan kompartementalisasi, seperti halnya di peternakan babi Pulau Bulan.

Ia memberikan komitmennya bahwa Kementan akan terus memastikan implementasi biosekuriti dan penjaminan dalam bentuk kompartemen bebas ASF akan terus berjalan.

"Hal ini akan kita lakukan bersama pemerintah daerah. Kapasitas laboratorium di provinsi dan PT ITS juga akan kita dorong untuk terus ditingkatkan,” kata dia.

Lebih lanjut, Fadjar menyampaikan bahwa Indonesia akan terus melakukan pelaporan perkembangan kasus ASF ke OIE secara berkala.

Ia meyakini transparansi dalam pelaporan tersebut berkontribusi terhadap kepercayaan Singapura dan mitra dagang internasional lainnya terhadap Indonesia serta kemampuan Indonesia dalam implementasi kompartementalisasi dan pengendalian ASF.

Sementara itu, General Manage Peternakan Babi Pulau Bulan Desmond Walsh juga menjelaskan berbagai upaya PT ITS untuk memastikan babi yang diekspor ke Singapura dalam kondisi sehat termasuk upaya pencegahan masuknya ASF dan tindakan biosekuriti lainnya.

"Salah satu yang dilakukan adalah peningkatan aktivitas penangkapan babi liar di kawasan Pulau Bulan, peningkatan surveilans dan mengirimkan sampelnya ke Balai Veteriner Bukittinggi," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper