Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya penurunan penumpang dari sektor transportasi umum pada Januari 2021. Dari semua moda, sektor penerbangan mengalami penurunan jumlah penumpang yang paling parah.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan penurunan jumlah penumpang ini dipengaruhi oleh sejumlah kebijakan yang diterapkan pemerintah demi meminimalisir penyebaran Covid-19 dan juga libur Natal dan tahun baru (Nataru).
"Kita lihat bahwa jumlah penumpang udara pada Januari 2021 hanya 2,34 juta orang. Artinya secara month to month turun 36,19 persen [dibandingkan dengan Desember 2020] dan secara tahunan mengalami penurunan yang curam 62,88 persen," katanya, Senin (1/3/2021).
Suhariyanto memaparkan sejumlah pembatasan yang diberlakukan pemerintah seperti membatasi masuknya warga negara asing (WNA) mulai 1–14 Januari 2021 dan melarang warga negara Indonesia (WNI) untuk melakukan perjalanan ke luar negeri bila tidak terlalu mendesak sangat berpengaruh terhadap penurunan penumpang transportasi udara.
"Kemudian adanya peraturan pemerintah di mana perjalanan menggunakan pesawat terbang harus memenuhi syarat terkait tes Covid-19. Tentunya ini juga berpengaruh menyebabkan jumlah penerbangan domestik pada bulan Januari 2021 ini mengalami penurunan cukup dalam," ujarnya.
Sementara bila dibandingkan dengan Desember 2020, lanjut Suhariyanto, penurunan ini bisa dipahami karena turut dipengaruhi pasca libur Nataru, sehingga pada Januari 2021, penumpang angkutan udara domestiknya tidak setinggi bulan sebelumnya.
Baca Juga
Dia menyebut, hal yang sama juga berpengaruh terhadap penurunan penerbangan internasional yang secara tahunan masih mengalami penurunan 96,97 persen.
"Tadi saya sudah sampaikan bahwa imbauan dari Kemenlu agar WNI tidak berangkat ke luar negeri karena ditemukannya Covid varian baru kemudian juga pelarangan WNA untuk masuk ke Indonesia pada 1–14 Januari, sehingga bisa dipahami bahwa jumlah penumpang internasional saat ini masih rendah sekali yakni hanya sebesar 0,05 juta orang," tuturnya.