Bisnis.com, JAKARTA – AREBI melihat rumah tapak dan unit apartemen siap huni tetap menjadi subsektor terdepan di antara bisnis properti sepanjang tahun ini, melanjutkan tren sepanjang tahun lalu.
Menurut Lukas Bong, Ketua Umum Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI), apartemen yang laku keras adalah yang siap huni, bukan yang masih dibangun ataupun berada dalam tahap launching atau tahap penjualan.
Salah satu hal yang menjadi perhatian dari calon pembeli properti saat ini, menurut dia, sekarang bukan lagi melihat lokasi, melainkan lebih mempertimbangkan ketersediaan infratsruktur yang memudahkan aksesibilitas.
“Di tengah Jakarta harga hunian sudah mahal, sekarang orang mengarah di pinggiran, yang penting bisa diakses dengan commuter line atau kereta,” tuturnya pada Rabu (24/2/2021) dalam webibar prospek properti 2021 yang diselenggarakan Rumah123.com, bagian dari 99 Group.
Sekarang, lokasi hanya menjadi faktor nomor tiga bagi calon konsumen properti hunian. “Itulah sebabnya ada developer bisa menjual properti di pinggiran kota, tetapi harganya mendekati rumah di kaswasan mewah seperti Pondok Indah. Tentu syaratnya, propertinya ter-develop dengan baik.”
Lukas mengutarakan ketersediaan berbagai fasilitas di seputaran lokasi hunian tersebut juga menjadi pertimbangan konsumen, karena mereka ke depan memang akan lebih banyak bekerja dari rumah sebagai gaya baru selepas pandemi Covid-19.
Baca Juga
Mengenai bisnis properti tahun ini, Lukas optimistis membaik karena terdapat sejumlah faktor yang layak diprediksi bisa menjadi faktor pendorong.
Lukas menambahkan AREBI akan mendorong anggotanya untuk maksimal membantu pemulihan bisnis properti,. Untuk itu, AREBi terus menggalakkan pelatih webinar yang mampu menjangkau bahkan broker properti sampai Papua, meski asosiasi itu belum mempunyai kantor di provinsi paling timur itu.