Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia menyatakan segmen menengah masih sangat besar untuk mendorong pertumbuhan penjualan properti, apalagi hingga akhir tahun ini tersedia fasilitas uang muka (down payment/DP) 0 persen.
Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Kurniawan Agung mengemukakan properti untuk segmen menengah ini merupakan favorit meski di tengah pandemi Covid-19.
Menurutnya, terdapat kenaikan di tabungan di perbankan, tetapi di sisi lain, sebagian masyarakat kelas menengah masih memandang properti sebagai tempat tujuan investasi.
“Di tengah penurunan kredit pemilikan rumah yang sebesar 2,4 persen tahun lalu, pada kuartal keempat tahun lalu ada kenaikan KPR 7,1 persen yoy,” ungkapnya pada webinar yang digelar Rumah123.com, bagian dari 99 Group, pada Rabu (24/2/2021).
Kurniawan Agung mengutarakan pula kebijakan DP 0 persen juga dimaksudkan untuk mempercepat permintaan sektor properti, selain BI telah menurunkan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) menjadi 3,5 persen.
“Yang penting bagaimana perbankan mengikuti langkah menurunkan suku bunga KPR mereka,” tuturnya.
Baca Juga
Sebelumnya Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto daya beli masyarakat menengah atas untuk memiliki properti dengan kisaran harga Rp1 miliar hingga Rp2 miliar masih besar. “Potensinya masih tinggi, tinggal mereka sekarang menentukan pilihan mau sekarang atau nanti [membeli properti].”
Penundaan pembelian, lanjutnya, cenderung disebabkan mereka yang hendak berinvestasi atau menyewakan kembali properti terutama apartemen, tidak mau menanggung beban seperti service charge akibat sulit menemukan penyewa.