Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Republik Indonesia Muhammad Lutfi menyampaikan sejumlah pesan khusus kepada Sucofindo agar memiliki bisnis berkelanjutan.
"Untuk tren bisnis saat ini perlu diperhatikan adalah penerapan bisnis berkelanjutan (sustainability), ketelusuran (traceability), serta penggunaaan platform digital," ujar Mendag yang membuka kegiatan Rapat Pimpinan Nasional 2021 PT Sucofindo (Persero) melalui layanan daring.
Sucofindo yang bergerak di bidang testing, inspection, and certification (TIC) merupakan satu yang paling tua dan kuat (untuk Jasa TIC) di Indonesia, sehingga mampu memimpin tren.
“Berdasarkan pengamatan kami, bahwa bisnis TIC di Indonesia masih dilakukan dengan pemeriksaan secara fisik. Oleh karena itu, perusahaan TIC harus berevolusi, bertransformasi, sehingga perusahaan TIC nantinya akan selalu tepat waktu dan tepat saat mengantisipasi bisnis yang akan datang,” ujar Lutfi.
Selain tiga tren tersebut, Lutfi juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam proses bisnis. Langkah ini bisa membuka market datang menjadi investasi, kemudian barang investasi ini akan menjadi bagian industrialisasi suatu negara dan hasil dari kolaborasi membuat barang tersebut menjadi acuan ekspor.
Lutfi menilai kolaborasi bukanlah hal yang mudah dilakukan. “Permasalahan yang paling penting adalah tak hanya satu pihak, tetapi banyak pihak dalam sinergi tersebut harus paham dan menguasai produk atau pasar apa yang ingin dikolaborasikan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Kamis (18/2/2021).
Baca Juga
Direktur Utama PT Sucofindo (Persero) Bachder Djohan Buddin mengungkapkan bahwa kolaborasi memang sangat penting dijalankan tak hanya dari sisi internal tetapi bagaimana menjalin sinergi kepada pihak luar dalam menjaga keberlangsungan usaha.
Bachder mengatakan perseroan selama 2020 berinovasi dalam komitmen Cegah Covid-19 dan mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional, yaitu dengan memastikan proses bisnis pelaku usaha mengimplementasikan protokol kesehatan, misalnya dengan jasa baru sertifikasi ARISE.
“Kami pun memiliki jasa Sertifikasi Good Delivery Practises yang mampu memastikan distribusi vaksin dan cargo pharmaceutical lainnya telah memenuhi standar WHO. Kami pun membantu Kementerian Pariwisata dalam Sertifikasi CHSE guna membangkitkan kembali pelaku usaha pariwisata yang aman dan disiplin menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.
Selain itu, Inovasi Sucofindo dalam minimalisir penyebaran Covid-19 juga dilengkapi pengujian handsanitizer dan disinfektan, pengujian sterilitas dan kalibrasi untuk peralatan kesehatan.
“Dalam pengujian Alkes ini, Sucofindo dipercaya oleh Kementerian Kesehatan untuk melakukan pengujian Kalibrasi dan Sterilitas Alat Kesehatan (Alkes),” ujarnya.
Bachder menuturkan perseroan beriinovasi mengembangkan teknologi informasi untuk kegiatan TIC, seperti pemanfaatan teknologi artificial intelegent untuk kegiatan survei dan inspeksi, melakukan proses audit dan sertifikasi secara remote.
“Ke depannya kami akan terus konsisten berinovasi sejalan dengan kebutuhan bisnis, sebagai upaya menjaga keberlangsungan usaha," jelasnya.