Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Jokowi mengumumkan lima nama Dewan Pengawas Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia atau dikenal dengan Indonesia Investment Authority (INA) di Istana Merdeka, Jakarta Selasa (16/2/2021).
Dari lima nama Dewas SWF Indonesia, dua nama diantaranya berasal dari pemerintah, sedangkan tiga nama lainnya dari kalangan profesional.
Jokowi menunjuk Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai Ketua Dewan Pengawas SWF Indonesia (INA). Dia dibantu oleh empat orang anggota dewan pengawas yaitu Menteri BUMN Erick Thohir, Haryanto Sahari, Yozua Makes dan Darwin Cyril Noerhadi. Tiga nama terakhir berasal dari kalangan profesional.
Jokowi menyebutkan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau INA mempunyai posisi yang sangat strategis dalam percepatan pembangunan yang berkelanjutan. Lembaga ini dinilai akan meningkatkan dan mengoptimalkan nilai aset negara dalam jangka panjang dan menyediakan alternatif pembiayaan bagi pembangunan nasional.
“Melalui keberadaan INA kita akan mengurangi kesenjangan kemampuan pendanaan domestik dengan kebutuhan pembiayaan pembangunan,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Selasa (16/2/2021).
Lembaga ini dinilai akan menjadi penarik minat para investor baik dalam maupun luar negeri agar tersedia pembiayaan yang cukup bagi program pembangunan nasional. Kendati dinilai terlambat, LPI akan mampu mengejar ketertinggalan dari negara lain.
Baca Juga
“Walaupun lahir belakangan dan tidak ada kata terlambat. Saya meyakini INA mampu mengejar ketertinggalannya dan mampu memperoleh kepercayaan nasional dan internasional,” terangnya.
Sementara itu, Haryanto Sahari yang ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Anggota Dewas SWF Indonesia diketahui sebagai ahli di bidang tata kelola perusahaan dan manajemen risiko. Berpengalaman lebih 30 tahun sebagai akuntan senior yang mengaudit berbagai perusahaan besar dunia. Haryanto juga Anggota Komite Aulit Unilever Indonesia sejak 2016 hingga sekarang.
Dia juga pernah menjadi senior auditor di PricewaterhouseCoopers Autralia dan partner PricewaterhouseCoopers Indonesia. Dia juga berpengalaman memimpin restrukturisasi berbagai perusahaan di saat krisis ekonomi di asia 1998 - 1999.
Kemudian, Yozua Makes yang juga merupakan Anggota Dewas SWF Indonesia diketahui sebagai ahli pada bidang hukum, korporasi dan keuangan.
Yozua merupakan pendiri dan managing partner Firma Hukum Makes and Partner. Dia disebut berpengalaman lebih dari 30 tahun pada bidang hukum dengan spesialisasi menangani merger dan akuisisi corporate finance termasuk penanaman modal asing.
Dia juga menerima berbagai penghargaan Internasional seperti praktisi hukum pasar modal terbaik di Asia Leading Lawyers dan di The Legal 500 Asia Pasific, kemudian rekomended corporate transaction lawyer oleh Global Council 3000.
Adapun, Darwin Cyril Noerhadi merupakan Anggota Dewas SWF Indonesia yang diketahui ahli dalam pasar modal. Dia Memiliki pengalaman dalam fundrising dan investasi hingga US$1,5 miliar di Indonesia, Malaysia, India dan Vietnam.
Darwin juga berpengalaman sebagai komisaris dan direksi di berbagai entitas ternama, antara lain di Corporate Finance Partner PricewaterhouseCoopers dan Chairman di Capitol.
Berikut ini susunan lengkap Dewas dan Dewan Direktur SWF Indonesia:
Dewan Pengawas:
Menteri Keuangan Sri Mulyani Ketua Dewan Pengawas
Menteri BUMN Erick Thohir Anggota Dewan Pengawas
Haryanto Sahari Anggota Dewan Pengawas
Yozua Makes Anggota Dewan Pengawas
Darwin Cyril Nurhadi Anggota Dewas
Dewan Direktur:
Ridha Wirakusumah Ketua Dewan Direktur
Arief Budiman Wakil Ketua Dewan Direktur/Direktur Investasi
Stefanus Ade Hadiwidjaja Direktur Investasi
Marita Alisjahbana Direktur Risiko
Eddy Purwanto Direktur Keuangan