Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksinasi Gotong Royong Bakal Gunakan Vaksin Sputnik? Ini Kata Eijkman

Menurut hasil sementara, vaksin Covid-19 Rusia yang dikenal sebagai Sputnik V dinyatakan lebih dari 91 persen efektif melawan gejala virus corona baru.
Seorang perawat memperlihatkan sebuah kotak dengan vaksin Rusia Sputnik-V melawan penyakit  Covid-19 disiapkan untuk suntikan dalam tahap uji coba pasca-pendaftaran di sebuah klinik di Moskow, Rusia, Kamis (17/9/2020)./Antara-Reutersrn
Seorang perawat memperlihatkan sebuah kotak dengan vaksin Rusia Sputnik-V melawan penyakit Covid-19 disiapkan untuk suntikan dalam tahap uji coba pasca-pendaftaran di sebuah klinik di Moskow, Rusia, Kamis (17/9/2020)./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Biologi dan Molekuler (LBM) Eijkman menyebut sejuauh ini belum ada laporan negatif terkait dengan salah satu vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi gotong royong, yakni Sputnik V buatan Rusia.

Menurut Kepala LBM Eijkman Profesor Amin Soebandrio, belum ditemukan isu terkait dengan kualitas berdasarkan laporan yang diterima oleh lembaga tersebut beberapa waktu lalu.

"Berdasarkan laporan, efikasi Sputnik V lebih dari 90 persen. Sejauh ini, tidak ada isu terkait dengan Sputnik V. Vaksin sudah digunakan oleh Rusia dan secara prinsip Sputnik V sama seperti yang digunakan AstraZaneca," ujar Amin kepada Bisnis, Selasa (16/2/2021).

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), lanjutnya, disebut juga belum melakukan kajian khusus terhadap dokumen-dokumen dari Sputnik V.

Dia menambahkan masih belum terlalu banyak informasi mengenai Sputnik V, termasuk perihal pengadaan serta kesepakatan dengan Indonesia.

Diberitakan sebeumnya, pelaksanaan program vaksinasi gotong royong berpotensi mundur dari jadwal yang telah diperkirakan, yakni Maret 2021. Pasalnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saat ini baru akan menunjuk PT Bio Farma (Persero) untuk menjadi importir tunggal dalam pengadaannya.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan untuk vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmidzi mengatakan impor vaksin untuk program vaksinasi gotong royong oleh Bio Farma masih menunggu penunjukkan dari pemerintah dan dipastikan tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Sepenuhnya untuk penyediaan akan ditunjuk Bio Farma sebagai importir tunggal demi mencegah vaksin palsu, dan ini tidak akan dalam waktu dekat," ujar Nadia kepada Bisnis, Selasa (16/2/2021).

Adapun, importasi vaksin untuk program vaksinasi gotong royong harus menanti rampungnya regulasi terkait dari Kemenkes yang sejauh ini masih melakukan penyusunan di tahap awal. Belum ada informasi detil mengenai kapan regulasi tersebut selesai disusun.

#satgasCovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper