Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemendag Pede Separuh Perundingan Dagang Rampung hingga Tengah Tahun

Kesepakatan dagang disiapkan Indonesia untuk memperluas akses produk Indonesia di pasar ekspor dan mendukung kerja perwakilan dagang.
Petugas dibantu alat berat memindahan kontainer dari kapal ke atas truk pengangkut di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Selasa (17/5). JIBI/Bisnis/Dwi Prasetya
Petugas dibantu alat berat memindahan kontainer dari kapal ke atas truk pengangkut di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Selasa (17/5). JIBI/Bisnis/Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menargetkan separuh dari 11 perundingan perjanjian perdagangan yang belum rampung dapat diselesaikan pada pertengahan tahun ini.

Sementara itu, sejumlah perjanjian prioritas seperti Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA) diharapkan dapat selesai pula pada 2021. 

“Dari 11 itu, sebagian besar sudah greenlight dan sudah mengalami progress yang signifikan sehingga dalam pertengahan tahun mungkin kita bisa selesaikan setengahnya,” kata Jerry saat membuka Research Talk 2021 yang diselenggarakan Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan secara daring, Selasa (9/2/2021).

Selain I-EU CEPA, sejumlah perundingan yang masih berjalan dan memasuki tahap peninjauan ulang adalah Indonesia-Turkey CEPA, Indonesia-Pakistan TIGA, Indonesia-Bangladesh Preferential Trade Agreement (PTA), Indonesia-Tunisia PTA, Indonesia-Iran PTA, Indonesia-Mauritius PTA, dan Indonesia-Morocco PTA.

Selain itu, juga terdapat perundingan Komunitas Ekonomi Asean (AEC), peninjauan kembali Asean-India FTA, dan peninjauan Asean-Australia-New Zealand FTA.

“Indonesia-EU CEPA sebenarnya kami targetkan selesai pada 2020. Hanya saja karena pandemi ada sedikit delay dalam proses negosiasi sehingga kami harapkan bisa selesai pada 2021. Mudah-mudahan akhir 2021 sudah semua dan bahkan melampaui target yang sudah ditetapkan,” lanjut Jerry.

Sembari mengejar penyelesaian sejumlah pekerjaan rumah sejumlah perundingan dagang, Jerry mengatakan Kementerian Perdagangan juga berupaya meningkatkan utilisasi perjanjian yang telah diratifikasi seperti Indonesia-Australia CEPA.

Indonesia pun telah menandatangani kesepakatan potensial lain yakni RCEP dan Indonesia-Korea CEPA yang memasuki tahap ratifikasi. 

“Mungkin benefit-nya bisa terus disosialisasikan. Misal IA-CEPA ini ada sekitar 7.000 produk yang bea masuknya dibebaskan, perlu disosialisasikan bahwa manfaat perjanjian dagang itu nyata dan konkret,” kata dia.

Sampai akhir 2020, Indonesia setidaknya memiliki 22 perjanjian perdagangan yang telah rampung dan siap implementasi atau dalam proses ratifikasi.

Jerry mengatakan kesepakatan dagang disiapkan Indonesia untuk memperluas akses produk Indonesia di pasar ekspor dan mendukung kerja perwakilan dagang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper