Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom memperkirakan ekonomi Indonesia sepanjang 2021 akan tumbuh pada kisaran 4 persen, lebih rendah dari proyeksi pemerintah sebesar 5 persen.
Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 akan mencapai 4,3 persen. Sebelumnya, dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5 persen.
“Kami merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi full year 2021 kami dari 5 persen sebelumnya menjadi 4.3 persen,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Senin (8/2/2021).
Menurutnya, ekonomi pada kuartal pertama tahun ini masih akan terkontraksi sebesar -0,85 persen, selanjutnya akan tumbuh positif 7,82 persen pada kuartal II/2021, 5,93 persen pada kuartal III/2021, dan 4,57 persen pada kuartal IV/2021.
“Sebagian besar karena basis rendah mengingat pertumbuhan riil negatif di tiga kuartal terakhir tahun 2020,” ujarnya.
Dia menyampaikan perkiraan pertumbuhan ekonomi 4,3 persen di 2021 tersebut didasarkan pada asumsi bahwa Covid-19 terkendali dan tidak ada pemberlakuan lockdown setelah kuartal I/2021, program vaksinasi berjalan sesuai dengan target pemerintah, dengan 46 persen populasi telah menerima vaksin pada akhir 2021.
Selain itu, kegiatan ekonomi juga telah membaik meski belum kembali normal atau beraktivitas dengan kapasitas penuh.
Dia memperkirakan, belanja pemerintah yang sebagian besar berupa dana bantuan sosial akan terus mendukung konsumsi rumah tangga.
Namun, mengingat pertumbuhan bangunan dan konstruksi yang lemah pada 2020, investasi diperkirakan masih tertekan meski anggaran infrastruktur meningkat pada 2021 dan adanya rencana pelaksanaan UU Cipta Kerja dan Sovereign Wealth Fund (SWF).
Pada kesempatan berbeda, Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh pada kisaran 3 hingga 4 persen pada 2021.
Menurutnya, untuk mendorong pemulihan ekonomi yang lebih cepat, pemerintah perlu fokus dalam penangangan isu kesehatan melalui optimalisasi program vaksinasi yang diupayakan pemerintah untuk mendorong terjadinya herd immunity.
Selain itu pemerintah juga mengalokasikan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN), diharapkan proses pemulihan perekonomian terutama dari sisi permintaan konsumsi rumah tangga akan terus berlanjut pada 2021.
Investasi pun diperkirakan akan cenderung meningkat mengingat potensi pelaksanaan beberapa proyek infrastruktur pemerintah pada tahun 2021 ini yang sempat ditunda dari tahun lalu.
“Selain itu pembentukan SWF dan UU Cipta Kerja juga diharapkan akan berdampak untuk mendorong penanaman modal, baik domestik maupun luar negeri, yang mendorong perbaikan iklim invetasi. Jadi, secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi 2021 diperkirakan berada di kisaran 3-4 persen,” tuturnya.