Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir DKI Tak Seperti 2020, PUPR: Bukan Karena Bendungan Anti Banjir

Sejauh ini, progres konstruksi Bendungan Ciawi sudah mencapai 78 persen, sedangkan konstruksi Bendungan Sukamahi telah berada di level 69 persen. 
Pekerja menggunakan alat berat menyelesaikan pembangunan Bendungan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/12/2018)./ANTARA FOTO-Wahyu Putro A
Pekerja menggunakan alat berat menyelesaikan pembangunan Bendungan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/12/2018)./ANTARA FOTO-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA – Musim penghujan biasanya membawa musibah banjir di kawasan DKI Jakarta pada awal tahun. Tetapi, banjir yang terjadi pada Januari 2020 tidak terulang pada Januari 2021. 

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan hal tersebut bukan berasal dari bendungan anti banjir yang dibangun di kawasan Bogor. Adapun, bendungan yang dimaksud adalah Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi. 

"Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi belum berkontirbusi mengurangi debit banjir. Secara optimal, bendungan tersebut baru akan mengurangi debit banjir pada musim penghujan 2021-2022," kata Direktur Bendungan dan Danau Kementerian PUPR Airlangga Mardjono kepada Bisnis, Senin (8/2/2021).

Airlangga mengatakan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi akan rampung pada semester II/2021. Sejauh ini, progres konstruksi Bendungan Ciawi sudah mencapai 78 persen, sedangkan konstruksi Bendungan Sukamahi telah berada di level 69 persen. 

Airlangga memberikan beberapa simulasi pengurangan debit air akibat berfungisnya kedua bendungan tersebut pada 3 titik. Menurutnya, kedua bendungan tersebut akan menguranig debit banjir di Pintu Air Manggarai hingga 12 persen, di Bnedungan Katulampa sekitar 27 persen, dan di Dam Site mencapai 30 persen.

Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi merupakan dua dari tiga belas bendungan yang akan rampng pada tahun ini. Adapun, 10 bendungan lainnya adalah Paselloreng, Ladongi, Margatiga, Pideksi, Tugu, Bintang Bano, Benda, Gongseng, Way Sekampung, dan Mbay.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (DJSDA), target tersebut akan menambah jumlah bendungan di dalam negeri menjadi 31 unit bendungan. Adapun, target penyelesaian bendungan pada tahun memiliki volume sekitar 639,85 juta meter kubik.

Penyelesaian target bendungan DJSDA pada tahun ini diramal menambah kemampuan irigasi lahan sebesar 115,03 persen menjadi 250.954 hektar. Selain itu, kemampuan menghadang air bencana banjir akan melonjak 115,76 persen menjadi 4.949,83 meter kubik per detik.

DJSDA juga menargetkan akan meneruskan pembangunan terhadap 43 unit bendungan dan memulai konstruksi 5 unit bendungan baru. Secara total, Kementerian PUPR akan melakukan konstruksi terhadap 48 bendungan sepanjang 2021.

Adapun, total anggaran untuk konstruksi bendungan dan danau pada tahun ini adalah Rp19,32 triliun. Artinya, program pembangunan bendungan dan danau akan menelan sekitar 32,84 persen dari total anggaran DJSDA yang mencapai Rp58,54 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper