Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Jurus Kemenhub Terapkan Program Buy The Service

Kemenhub telah menyiapkan dua jurus dalam implementasi program Buy The Service pada angkutan massal perkotaan.
Ilustrasi. Setiap bus mempunyai 1 pintu masuk di bagian depan dengan low deck dan 1 di pintu bagian tengah adalah high deck. Ini dilengkapi dengan peralatan IoT (internet of things) yang dapat memonitor perilaku pengemudi. -Dok. TemanBus
Ilustrasi. Setiap bus mempunyai 1 pintu masuk di bagian depan dengan low deck dan 1 di pintu bagian tengah adalah high deck. Ini dilengkapi dengan peralatan IoT (internet of things) yang dapat memonitor perilaku pengemudi. -Dok. TemanBus

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat bakal menghadirkan layanan jasa angkutan massal perkotaan yang memperkuat konektivitas dengan program Buy The Service (BTS) di kota Banyumas.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan program yang diberi nama Teman Bus ini ditargetkan hadir di 16 kota seluruh Indonesia pada tahun 2021, dengan tahap pertama hadir di Banyumas, Bandung, Banjarmasin, Makassar dan Surabaya.

"Ada amanat dalam Undang-Undang No. 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan bahwa pemerintah harus menjamin ketersediaan angkutan massal berbasis jalan baik di perkotaan atau pedesaan. Dalam hal ini, tidak hanya pemerintah pusat, tapi juga pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota," ujarnya dalam Webinar yang digelar virtual, Kamis (4/2/2021).

Budi menjelaskan ada dua strategi yang harus dilakukan pemerintah dalam menerapkan program BTS tersebut, yaitu pull and push strategy. Pull strategy dilakukan oleh pemerintah pusat dengan memberikan kebutuhan bus dan lisensi kepada operator, sedangkan push strategy merupakan kewajiban pemerintah daerah untuk mendorong masyarakat agar beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik, seperti Teman Bus.

"Jadi ada manajemen ruang dan waktu dengan pengaturan ruang jalan, pengaturan parkir, dan pengaturan waktu. Pada prinsipnya ada manajement traffic yang kita lakukan untuk mendorong masyarakat agar meninggalkan kendaraan pribadinya," jelas Budi.

Selain itu, untuk menyukseskan program BTS di Banyumas Budi menambahkan beberapa persiapan yang harus dilakukan Pemerintah Kabupaten. Di antaranya pembangunan halte, melakukan sosialisasi kepada masyarakat, membuat kebijakan yang berpihak pada angkutan umum, serta survey kondisi lalu lintas sebelum atau sesudah program ini berjalan.

"BTS bertujuan agar masyarakat yang semula menggunakan kendaraan pribadi beralih ke bus. Dengan menggunakan angkutan umum diharapkan dapat mengurangi penggunaan BBM [bahan bakar minyak] oleh masyarakat. Di sisi lain, dapat meminimalisir dampak kerugian ekonomi dan kehilangan waktu akibat dari kemacetan, mengurangi polusi udara yang mencemari lingkungan, serta meminimalisir kecelakaan lalu lintas yang sebagian besar berasal dari kendaraan bermotor," pungkasnya.

Sebagai informasi, Banyumas menjadi salah satu kabupaten yang dipilih untuk pengaplikasian program BTS karena perkembangan ekonomi yang cukup bagus. Dengan jumlah penduduk sebanyak 1.776.918 jiwa dan tercatat terdapat kendaraan sebanyak 681.881 unit dinilai perlu untuk mengubah kebiasaan masyarakat agar beralih ke moda transportasi publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper