Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan melanjutkan kajian pemanfaatan anjungan migas yang sudah tidak aktif di Blok Kangean (Jawa Timur) untuk budidaya perikanan lepas pantai dan usaha terkait lainnya.
I Nyoman Radiarta, Kepala Pusat Riset Kelautan (Pusriskel) Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP, mengatakan kajian tersebut bertujuan untuk menyusun business plan praktis, menjaring saran dan masukan untuk penyusunan rekomendasi kegiatan ataupun analisis yang dibutuhkan dalam business plan dari pilot project untuk R2F.
Selain itu untuk memastikan bahwa proyek dekomisioning juga dapat memberikan manfaat dan dukungan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
"Melalui FGD, output yang kami harapkan adalah rumusan rekomendasi kegiatan dan analisis yang dibutuhkan dalam penyusunan business plan bagi pemanfaatan anjungan migas pascaproduksi untuk budidaya perikanan lepas pantai, untuk bagaimana mengelola anjungan migas yang terlantar dan menganggur yang menjadi kendala selama beberapa tahun," terang Nyoman seperti dikutip dari siaran pers KKP, Kamis (4/2/2021).
Peserta forum discussion group terdiri dari berbagai instansi pemerintah (pusat dan daerah), akademisi, BUMN, dan peneliti yang relevan dalam pembahasan topik pemanfaatan anjungan migas lepas pantai pascaproduksi untuk budidaya perikanan.
Selain itu, juga melibatkan Korea Aquatic Life Institute co. ltd, dan OceanWide. Sejak 2017, KKP melalui Puriskel, bekerja sama dengan Korea Maritime and Ocean University Consortium (KMOUC), untuk melakukan penelitian dan studi tentang pemanfaatan kembali anjungan lepas pantai yang ditinggalkan untuk program terumbu karang.
Baca Juga
Adapun kajian pemanfaatan anjungan migas di Blok Kangean itu sudah dilakukan sejak 2020. Selain untuk budidaya perikanan lepas pantai, anjungan yang sudah tidak produktif tersebut diproyeksikan untuk dimanfaatkan sebagai gudang pakan, control room bagi smart aquaculture, stasiun pengisian bahan bakar, sumber air bersih (desalinasi), cold storage, tambatan perahu yang memberikan perlindungan ketika cuaca buruk, serta layanan perizinan.