Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Impor Kapas Diprediksi Belum Membaik

Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) memprediksi impor kapas belum membaik pada tahun ini disebabkan penurunan kondisi yang terjadi di pasar global.
Ilustrasi kapas. /Dok. Istimewa
Ilustrasi kapas. /Dok. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja impor kapas, yang merupakan salah satu produk penting dalam industri tekstil dan produk tekstil (TPT), diperkirakan belum membaik tahun ini. Program vaksinasi Covid-19, sebagai parameter bagi pelaku industri dalam mengukur tantangan tahun ini, setidaknya dapat mempermudah ruang gerak masyarakat.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Rizal Tanzil Rakhman mengatakan pelemahan impor kapas pada 2020 disebabkan penurunan kondisi yang terjadi di pasar global, di antaranya China, Brazil, Australia, dan India yang notabene merupakan eksportir utama kapas ke Tanah Air.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam laporannya berjudul Indonesian Trade Outlook 2021, melaporkan terjadi pelemahan terhadap impor bahan baku/penolong untuk industri TPT. Dalam laporan tersebut, impor kapas turun hingga 32,8 persen secara tahunan dan filament buatan turun 29,9 persen secara tahunan.

“Untuk pelemahan impor produk kapas dan filament karena memang pasarnya sedang turun. Selain itu, trennya yang lagi naik adalah produk rayon dan polyester,” ujar Rizal kepada Bisnis.com, Rabu (3/2/2021).

Die menjelaskan, kapas merupakan salah satu produk utama di industri pertekstilan dengan porsi berkisar 30–40 persen, di samping produk penting lainnya, yaitu polyester dan rayon. Dari total kebutuhan kapas untuk industri TPT di Indonesia, tambahnya, 99 persen berasal dari impor.

Tahun ini, lanjut Rizal, diprediksi tidak akan lebih mudah di mana pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan utama. Dengan demikian, jelasnya, pelaku industri sangat menanti-nanti efek dari program vaksinasi yang dijalankan pemerintah.

“Hal yang paling penting adalah langkah pemerintah dalam program vaksinasi. Ini menjadi parameter pelaku industri untuk menilai apakah tantangan ini masih panjang atau segera bisa diselesaikan. Kalau vaksinasi bisa dilakukan secara masif, minimal memberikan atmosfer positif bagi industri dan pembatasan pergerakan terminimalisir sehingga aktivitas ekonomi sedikit lebih normal,” kata Rizal.

Kendati demikian, dia cukup optimistis kinerja industri TPT membaik tahun ini. Industri TPT diproyeksikan tumbuh setidaknya 1-2 persen pada kuartal pertama tahun ini.

Hal tersebut terindikasi dari tingkat utilisasi industri yang sudah membaik dari hulu ke hilir saat ini dibandingkan pertengahan tahun lalu. Rizal mengungkapkan, di bagian hulu, tingkat utilisasi industri TPT sudah mencapai 70–80 persen, intermediate 70–80 persen, dan hilir mencapai 100 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper