Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenaker Siapkan 500.000 Pekerja untuk 5 Destinasi Wisata Prioritas

Kementerian Ketenagakerjaan memiliki 2 program besar untuk memulihkan sektor pariwisata yaitu peningkatan keterampilan SDM dan perluasan kesempatan kerja di kawasan pariwisata setempat.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Ketenagakerjaan menargetkan dapat menyiapkan 500.000 pekerja terampil di sektor pariwisata sepanjang tahun 2021 khususnya di 5 destinasi super prioritas.

Hal tersebut dikemukakan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, saat memberikan sambutan pada acara penandatanganan Nota Kesepahaman antara BBPLK Medan dengan Institut Teknologi Del dan Penandatangaan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Ditjen Binapenta dengan PT. Toba Tenun Sejahtera, di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Kamis (28/1/2021).

Ida mengatakan nota kesepakatan ini merupakan bagian dari 2 program besar Kemenaker untuk pemulihan di sektor pariwisata yaitu peningkatan keterampilan SDM dan perluasan kesempatan kerja di kawasan pariwisata setempat.

"Untuk tahun 2021, Kemnaker akan menargetkan akan melatih dan melakukan sertifikasi kepada 500.000 tenaga kerja di sektor pariwisata untuk 5 destinasi wisata super prioritas di antaranya yakni Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, dan Likupang,” katanya, dikutip dari keterangan resminya, Jumat (29/1/2021). 

Menurutnya, kerja sama antara BBPLK Medan dan Institut Teknologi Del dalam pengembangan pelatihan berbasis digital ini akan sangat bermanfaat di era revolusi industri 4.0. Hal tersebut juga sejalan dengan kebijakan pengembangan ekosistem digital dan transformasi BLK yang menjadi program unggulan Kemenaker pada tahun ini.

Ia menambahkan sektor pariwisata tidak hanya diisi oleh pekerja formal, tetapi juga informal. Selain itu, terdapat 2 sektor lainnya yaitu kuliner dan kerajinan yang saat ini dianggap potensial. 

"Kami punya BLK yang dikelola oleh pemerintah pusat, ada juga BLK yang dikelola oleh pemerintah daerah, dan tentu kami akan terus sinergikan karena tidak sedikit kompetensi SDM yang harus kita bangun. Di samping itu kami juga punya BLK komunitas karena banyak BLK komunitas itu yang jurusannya pariwisata," ujar Ida.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan kerja sama antara Kemenaker dengan Institut Teknologi Del dalam mengembangkan teknologi wisata berbasis digital merupakan langkah yang tepat di era digital saat ini.

"Kita bawa Danau Toba ke panggung wisata dunia yang tanpa batas. Sebagai keluarga besar Institut Teknologi Del jadikanlah momentum ini sebagai jalan kita membangun negeri. Pendampingan dan pelatihan yang dilakukan bersama sama danau toba tenun menjadi Langkah yang tepat dalam masyarakat khususnya di Danau Toba dan Sumatera Utara umumnya aktif berkontribusi bersama sama membangun danau toba sebagai destinasi pariwisata superprioritas," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper