Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ada dua jenis pendanaan di Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI).
“Konsepnya ada 2 jenis fund, master fund dan thematic fund yang sektornya dibagi sesuai dengan bidang,” katanya dalam Webinar Bisnis Indonesia Business Challenges 2021, selasa (26/1/2021).
Airlangga mengatakan, LPI yang bernama Indonesia Investment Authority (INA), telah mendapatkan letter of interest dan komitmen dari beberapa negara untuk kedua jenis fund tersebut.
Untuk master fund, Amerika Serikat melalui International Development Finance Corporation (IDFC) akan berinvestasi sebesar US$2 miliar dan Jepang melalui Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebesar US$4 miliar. LPI juga mendapatkan komitmen dari Uni Emirat Arab melalui Abhu Dhabi Investment authority (ADIA).
Sementara untuk thematic fund, LPI telah meraih letter of interest untuk proyek jalan tol dari CDPQ Kanada dengan komitmen hingga US$2 miliar, APG Belanda dengan potensi investasi hingga US$1,5 miliar, dan GIC Singapura.
Airlangga menambahkan, Macquarie juga menawarkan untuk menjadi pengelola dana, dengan potensi kontribusi sebesar US$300 juta.
Baca Juga
Dari dua fund tersebut, Bisnis menghitung ada potensi senilai US$9,8 miliar atau Rp137,2 triliun. “Presiden menargetkan dana awal yang bisa dihimpun US$20 miliar atau sekitar Rp280 triliun,” kata Airlangga.
Sebagaimana diketahui, pemerintah telah melakukan penanaman modal awal untuk LPI sebesar Rp15 triliun melalui APBN Tahun Anggaran 2020. Pemerintah masih akan melakukan penambahan modal secara bertahap hingga Rp75 triliun melalui penyertaan modal negara (PMN).