Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ILO: Covid-19 Ciptakan Krisis Ketenagakerjaan Terparah Sejak 1930

Lembaga ini memperingatkan prospek pemulihan masih belum pasti, meski distribusi vaksin Covid-19 akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian global.
Mencari pekerjaan/rifemagazone.co.uk
Mencari pekerjaan/rifemagazone.co.uk

Bisnis.com, JAKARTA – International Labor Organization (ILO) menyatakan pandemi Covid-19 memberikan kejutan tak terduga terhadap ekonomi dunia dan menghilangkan 225 juta pekerjaan penuh di seluruh dunia. 

Dalam laporan ILO, krisis ini menyebabkan penurunan hingga 8,8 persen terhadap jam kerja. Angka ini bahkan 4 kali lebih besar dibandingkan krisis finansial pada 2008.

Lembaga ini memperingatkan prospek pemulihan masih belum pasti, meski distribusi vaksin Covid-19 akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian global.

ILO juga memperkirakan jam kerja akan lebih dari 3 persen atau lebih rendah dibandingkan 2019 pada tahun ini. Prediksi ini setara dengan 90 juta pekerjaan penuh.

“Indikasi pemulihan memang terlihat, tetapi masih sangat rentan dan tidak pasti. Semua negara tidak bisa pulih sendirian,” jelas ILO dalam laporannya.

Kendati demikian, ILO menyatakan dampak pandemi terhadap pasar tenaga kerja pada tahun lalu lebih buruk dibandingkan prediksinya April lalu. Sebelumnya, ILO memperkirakan  4 dari 5 orang akan kehilangan pekerjaan secara penuh atau paruh waktu dan penurunan jam kerja hingga 6,8 persen.

“Ini adalah krisis terburuk di dunia sejak krisis pada 1930,” kata Direktur ILO Guy Ryder, dikutip dari bbc.com, Selasa (26/1/2021).

Penyerapan tenaga kerja anjlok menjaid 114 juta dibandingkan 2019, ketika 33 juta orang harus kehilangan pekerjaannya sedangkan lainnya harus dirumahkan.

Secara umum, angka partisipasi kerja turun 2,2 poin persentase tahun lalu. Padahal, angka partisipasi kerja tercatat hanya turun 0,2 poin persentase sepanjang 2008-2009.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : BBC.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper