Bisnis.com, JAKARTA – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi menjamin Vaksin Merah-Putih dapat memenuhi kebutuhan dosis vaksin seluruh populasi di Indonesia.
Kendati pengembangannya masih pada tahap awal, vaksin buatan lokal tersebut diharapkan rampung tahun ini.
“Untuk Vaksin Merah-Putih, kalau sudah selesai uji klinis tahap ketiga dan mendapatkan emergency use authorization [EUA] dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan [BPOM], serta mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia, ini akan memenuhi kebutuhan dosis vaksinasi Tanah Air,” ujar Nadia dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenges 2021 yang diselenggarakan Selasa (26/1/2021).
Tantangan bagi pemerintah untuk menyelesaikan proses pengembangan Vaksin Merah-Putih tahun ini bukan main besarnya. Salah satu tantangan terbesarnya adalah proses pengembangan vaksin yang terlambat.
Dalam prosesnya, pemerintah mengebut pengembangan Vaksin Merah-Putih dengan menggandeng sejumlah perguruan tinggi beserta sejumlah korporasi swasta di bidang farmasi.
Sejumlah pihak yang terlibat, antara lain LBM Eijkman, LIPI, Universitas Indonesia, Institute Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, dan Universitas Gadjah Mada. Sementara dari sektor farmasi, pemerintah melibatkan PT Kalbe Farma Tbk., Biotis, dan Tempo Scan.
Baca Juga
Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional sebagai pengampu pengembangan menargetkan pertengahan 2021 uji klinis Vaksin Merah-Putih rampung dan segera mendapatkan EUA dari BPOM sehingga bisa diproduksi massal pada akhir 2021.
Terkait dengan hal tersebut, Siti mengatakan pemerintah pun melakukan berbagai upaya untuk menutup gap kebutuhan dan ketersediaan vaksin sembari menunggu rampungnya Vaksin Merah-Putih.
Acara Webinar Bisnis Indonesia Business Challenges 2021 bertajuk Akselerasi Pemulihan Ekonomi dapat terselenggara berkat dukungan Otoritas Jasa Keuangan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Kemudian, PT Bank Mayapada International Tbk., PT Bukaka Teknik Utama Tbk., PT Sumarrecon Agung Tbk., dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia