Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mencatat realisasi penyerapan tenaga kerja di Indonesia sebanyak 294.780 orang dari instrumen investasi senilai Rp214,7 triliun pada kuartal IV/2020.
Realisasi tersebut turun sedikit dari kuartal sebelumnya, yakni 295.387 orang dengan investasi senilai Rp209 triliun.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadia mengatakan secara kumulatif penyerapan tenaga kerja periode Januari – Desember 2020 mencapai 1.156.361 orang dari realisasi investasi total Rp826,3 triliun.
“Penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.156.361 orang berasal dari 153.349 proyek investasi,” ujar Bahlil dalam konferensi pers secara virtual, Senin (25/1/2021).
Adapun, terdapat 5 sektor dengan investasi tersebut sepanjang 2020, antara lain; transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp144,8 triliun; listrik, gas, dan air senilai Rp102 triliun; industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya Rp94,8 triliun; perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp76,4 triliun; dan konstruksi Rp70 triliun.
Adapun, realisasi investasi pada periode Januari – Desember 2020 mengalami kenaikan secara tahunan 2,1 persen dengan capaian 101,1 persen dari target 2020, yakni Rp817,2 triliun.
Baca Juga
Tahun ini, BKPM menargetkan investasi yang masuk ke Tanah Air bisa mencapai Rp900 triliun, lebih tinggi dari target yang dipasang Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) senilai Rp856 triliun.
“Meskipun target Bappenas lebih rendah, arahan Presiden Joko Widodo investasi tahun ini harus mencapai Rp900 triliun. Ini akan dicapai dengan membuat satgas untuk terus-menerus berkomunikasi secara aktif dengan pelaku usaha untuk mencari solusi di masa-masa unprecedented ini,” lanjut Bahlil.
Selain itu, BKPM tahun ini menargetkan sedikitnya 1,3 juta lapangan kerja bisa tersedia melalui instrumen investasi.