Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) meminta Angkasa Pura II untuk melakukan dialog ketika menaikkan tarif sewa fasilitas pergudangan di bandara Soekarno-Hatta (Soetta).
Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan sebagai pemilik lahan tidak bisa sesuka hati dalam hal menaikkan tarif sewa fasilitas pergudangan di Soetta tanpa adanya diskusi dan dialog terlebih dahulu dengan pengguna jasa maupun pelaku usaha.
"Diskusi dan dialog dalam hal ini sangat penting untuk membangun ekosistem logistik yang handal dan bisa bersaing. Namun akibat pandemi Covid 19 saat ini, mengalami penurunan omzet sekitar 40 persen," ujarnya, Minggu (24/1/2021).
Dia menyayangkan sikap AP II yang hanya melihat dari sisi pendapatan, tetapi tidak melihat volume trafik dan perbaikan pelayanan.
D isisi lain, jelas Yukki, apabila ada operator atau peserta tender yang memenangi lelang, operator baru tersebut akan mengucurkan seluruh biaya investasi untuk level pelayanan yang telah ditargetkan oleh AP II. Menurutnya, kemungkinan nilainya bisa mencapai ratusan miliar, padahal masa kerja sama hanya berlangsung selama 4 tahun.
"Hal ini sulit bagi operator/mitra untuk men-justify investasi tersebut bila waktu kerja sama hanya 4 tahun dan tanpa jaminan perpanjangan," tandas Yukki.
Baca Juga
Dia menegaskan dengan alasan apapun saat ini sulit bagi pelaku usaha untuk menerima penaikkan tarif sewa gudang di Soetta di tengah pandemi Covid 19. Padahal pelayanan di Soetta selama ini memiliki standar internasional IATA dan maskapai juga sudah memenuhinya.
Yukki mengatakan sebagai pengusaha, tentunya ada perhitungan bisnis sebelum melakukan investasi. Dia justru menilai kenaikan tarif sewa gudang kargo udara di Soetta oleh AP II tidak memberi nilai tambah kepada end-user (eksportir dan importir) yang harus membayar biaya sewa gudang ini.
Kondisi seperti ini justru berpotensi membuat biaya logistik melambung, bahkan berdampak atas memburuknya pertumbuhan perekonomian nasional karena banyak pelaku bisnis yang gulung tikar.