Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mendesak manajemen PT Angkasa Pura II untuk tidak menaikkan biaya sewa pergudangan di kawasan bandara Soekarno Hatta di tengah pandemi Covid-19.
Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan asosiasinya menerima keluhan dan laporan dari sejumlah perusahaan logistik perihal rencana kenaikan biaya sewa fasilitas pergudangan di kawasan tersebut.
Padahal, kata dia, di sisi lain pelayanan kargo udara di bandara Soekarno Hatta (Soetta) hingga saat ini masih sangat tertinggal dari sisi volume maupun kecepatan, atau dinilainya belum efisien.
"Layanan kargo udara pada awalnya hanya merupakan supporting di Soetta dan bisa terlihat dari fasilitas gudang-gudang eksisting sudah sangat tertinggal. Tetapi angkutan layanan kargo udara sekarang ini menjadi pendapatan utama karena dampak pandemi Covid 19," ujarnya, melalui siaran pers, Minggu (24/1/2021).
Dia mengatakan turunnya jumlah penumpang pada angkutan udara juga memengaruhi pendapatan pengelola bandar udara termasuk di Soetta. Alhasil, dia menilai sangat tidak tepat jika manajemen AP II justru mencari jalan pintas dengan menaikkan tarif sewa pergudangan kargo udara akibat merosotnya jumlah penumpang pesawat.
Semestinya, imbuh Yukki, pada masa pandemi Covid 19 saat ini semua pihak menyadari bahwa mendorong digitalisasi, inovasi, kelancaran arus barang dan efisiensi merupakan kata kunci dalam kegiatan usaha agar bisa tetap berlangsung.
Baca Juga
"Padahal selama ini, para pengelola/mitra kerja atau penyewa gudang kargo di Soetta sudah mengemukakan jangankan mencari keuntungan, bahkan untuk bertahan di tengah pandemi Covid-19 saja, perusahaan sudah megap-megap. Kok di tengah situasi seperti saat ini AP2 justru ingin menaikkan tarif sewa gudang," ucap Yukki.
Yukki mengatakan akibat tidak tepatnya kebijakan AP2 tersebut, dia mendapat informasi bahwa para peserta tender pergudangan kargo yang diselenggarakan BUMN tersebut baru-baru ini justru lebih memilih mengundurkan diri lantaran tidak sanggup memenuhi persyaratan dalam tender, termasuk adanya kenaikan biaya sewa gudang hingga 80 persen
Menurutnya, menaikkan pendapatan sebagai korporasi memang itu wajar, tetapi dalam situasi dan kondisi sekarang ini langkah kebijakan seperti itu tidak tepat.