Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia berencana mengimpor sapi bakalan jantan dari Meksiko sebagai alternatif setelah harga komoditas serupa dari pemasok utama, Australia, mengalami kenaikan.
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian melaporkan bahwa pengapalan dari Meksiko rencananya dimulai pada Februari mendatang. Pada tahun ini pemerintah memperkirakan impor sapi bakalan mencapai 502.000 ekor.
“Februari 2021 direncanakan akan dimulai pengapalan sapi dari sumber negara lain yaitu Meksiko untuk menambah stok sapi bakalan di Indonesia,” kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah, Kamis (21/1/2021).
Secara historis, pasokan utama sapi bakalan jantan yang akan digemukkan di Tanah Air berasal dari Australia. Dalam kurun Januari—November 2020, nilai total impor sapi bakalan jantan mencapai US$314,88 juta turun dibandingkan dengan periode sebelumnya US$459,74 juta. Indonesia juga tercatat mengimpor sapi bakalan dari India pada 2019, tetapi nilainya hanya US$8,38 juta.
Direktur Kesehatan Hewan Fadjar Sumping Tjatur Rasa menjelaskan bahwa pemasukan impor sapi bakalan dari Meksiko telah sesuai dengan penilaian mutu kesehatan dan kelayakan. Dia menjelaskan bahwa negara Amerika Tengah itu telah diterima sebagai negara asal pemasukan ternak sapi sejak 2016.
“Hanya saja belum pernah terealisasi impornya selama ini. Pemasukan dari Meksiko mungkin karena masalah transportasi dan harga,” kata Fadjar kepada Bisnis.
Baca Juga
Harga sapi bakalan jantan untuk usaha penggemukan di Tanah Air dari Australia memang dikabarkan naik sejak pertengahan 2020.
Pelaku usaha penggemukan menyebutkan bahwa harga bergerak dari US$3,2 per kilogram (kg) berat hidup pada Juli 2020 menjadi US$3,95 per kg berat hidup per Januari 2021. Di sisi lain, kenaikan harga ini pun sejatinya sudah diiringi dengan pembebasan bea masuk sapi bakalan di bawah skema Indonesia-Australia CEPA. “Impor sapi bakalan sudah sesuai dengan skema IA-CEPA.”
Dia pun memastikan bahwa stok sapi di dalam negeri dalam kondisi aman saat ini. Selain tambahan pasokan dari Meksiko sebagai alternatif, hasil survei menunjukkan bahwa potensi produksi daging sapi dan kerbau lokal pada Januari sebesar 28.790 ton.
Selain itu, terdapat stok daging sapi/kerbau impor sebesar 21.980 ton di gudang importir serta stok sapi bakalan sebanyak 144.279 ekor atau setara 32.330 ton.
“Kementan juga sudah mengecek ketersediaan di lapangan dan relatif cukup aman sampai dengan kebutuhan lebaran 2021," katanya.