Bisnis.com, JAKARTA — Industri komponen otomotif menyayangkan banyaknya komponen sepeda yang belum diproduksi di dalam negeri. Pemerintah diminta serius mendorong perkembangan industri komponen sepeda. Salah satunya melalui jalur perumusan regulasi yang mendukung.
Ketua Dewan Pengawas Perkumpulan Industri Kecil-Menengah Komponen Otomotif (PIKKO) Wan Fauzi mengatakan ke depan pengembangan komponen sepeda akan sangat tergantung dari regulasi yang diracik pemerintah itu sendiri.
Pasalnya, tanpa kewajiban produsen menyerap material lokal maka akan sulit industri dalam negeri bersaing dengan produk impor.
"Bisa melalui TKDN mungkin, kalau tidak ada instrumen regulasi akan sulit. Sekarang istilahnya membuat sendiri itu mahal lalu impor tidak dilarang dan murah jadi pilih impor saja," katanya kepada Bisnis, Selasa (19/1/2021).
Fauzi mengemukakan karakteristik pengelolaan industri dalam negeri, biasanya tidak menyadari akan kemampuannya sendiri dalam menciptakan produk. Padahal jika disadari sering kali bahkan produk lokal tidak kalah kualitasnya dengan produk impor.
Selanjutnya, tentu fasilitas pembiayaan atau subsidi modal lain yang harus diberikan pada industri yang akan memulai produksi sebagai produk subtitusi impor.
Baca Juga
Adapun Fauzi yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Ganding Toolsindo memang awal tahun ini berencana merilis produk sepeda. Dia mengaku mengalami kesulitan untuk mulai melakukan produksi massal sepeda mengingat orderan komponen untuk otomotif yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
"Karena perusahaan saya masih kesulitan cashflow akibat bahan baku untuk komponen otomotif mahal dan sulit. Jadi, rencana mass product sepeda nanti dulu sebab akan membutuhkan dana lagi jika dimulai sekarang nutupin yang otomotif dulu," ujarnya.