Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi bersama dengan kontraktor kontrak kerja sama menyiapkan tender senilai US$6 miliar atau lebih kurang setara dengan Rp84 triliun untuk pengadaan barang dan jasa.
Dalam daftar pengadaan yang telah ditetapkan tersebut terdapat 1.482 paket pengadaan. Dari jumlah itu sebanyak 86,98 persen akan diselesaikan pada Juli 2021. Pengadanaan secara bulanan, paling besar dilaksanakan pada Januari 2021 sebesar 22,91 persen dari sekeseluruhan paket pengadaan.
Sekretaris SKK Migas Murdo Gantoro mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah membuat pentingnya pembenahan dan terobosan baru dalam pengelolaan pengadaan barang dan jasa hulu migas.
Daftar pengadaan yang disusun melibatkan 46 KKKS dan telah diselesaikan pada Desember 2020. Dari keseluruhan KKKS, pengadaan terbesar akan dilakukan oleh Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dengan nilai barang dan jasa yang ditenderkan mencapai US$1,48 miliar, disusul Pertamina EP sebesar US$1,45 miliar.
"Selesainya procurement list adalah salah satu upaya untuk memastikan tidak ada keterlambatan pekerjaan KKKS karena ada kendala di pengadaan di tengah situasi yang masih ada pembatasan kerja," katanya melalui keterangan resminya, Minggu (17/1/2021).
Kepala Divisi Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas Erwin Suryadi mengatakan bahwa daftar pengadaan yang disusun sudah sejalan dengan strategi dan program SKK Migas agar 2021 tidak terjadi penurunan produksi.
Baca Juga
Salah satu fokus pengadaan barang dan jasa tahun ini adalah melakukan persiapan pengadaan melalui berbagai terobosan pengadaan yang masif dan agresif untuk menyiapkan barang dan jasa yang diperlukan untuk pengeboran 616 sumur.
"Khusus mengenai masalah pembiayaan, maka SKK Migas berharap agar dukungan dari institusi keuangan nasional juga dapat memberikan dukungan sehingga target pembelanjaan ini dapat tercapai," jelasnya.