Bisnis.com, JAKARTA — PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) memastikan akan menggencarkan strategi peninjauan harga mengingat adanya isu kelangkaan kontainer yang membuat produk dan bahan baku impor mengalami kenaikan hingga lima kali lipat.
National Sales Senior Manager SEID Andry Adi Utomo mengatakan pada awal tahun ini perseroan mau tidak mau harus melakukan koreksi harga akibat pertimbangan hal tersebut. Namun, perseroan memastikan akan kembali melakukan tinjauan harga jika harga bahan baku dan kontainer sudah normal lagi.
"Kenaikan harga produk bervariasi antara 3 sampai 5 persen tetapi startegi kami akan terus update harga dan review secara detail di samping akan terus fokus sale out activity secara online," katanya kepada Bisnis, Senin (18/1/2021).
Andry mengemukakan pada semester II/2020 lalu perseroan mengaku sudah mengalami pertumbuhan dibandingkn dengan periode 2019. Kendati jika dihitung secara tahun berjalan penuh masih di bawah kinerja 2019.
Tahun lalu sejumlah produk yang ramai diminati di antaranya AC, Air Purifier Plasmacluster, LED TV, dan WM. Melanjutkan kinerja tahun lalu, perseroan pun menyebut tahun ini masih akan meluncurkan sejumlah poroduk baru.
"Beberapa produk baru yang kami luncurkan berkenaan dengan Covid-19 seperti notebook, masker, sepeda, dan ponsel pintar. Awal tahun ini kami juga akan tambah line up berupa smartphone WM dan notebook," ujarnya.
Baca Juga
Sharp merupakan perusahaan multinasional yang menghasilkan berbagai macam produk elektronik. Didirikan pada 1912, Sharp Bermarkas di Osaka, Jepang.
Di Indonesia, Sharp memiliki pabrik di Karawang International Industrial City (KIIC), Jawa Barat. Sharp yang telah masuk pasar Indonesia lebih dari 50 tahun.
Sharp tahun lalu meluncurkan Electronic Store (Sharp E-Store) guna mengakomodasi perubahan perilaku konsumen yang sudah mulai nyaman berbelanja produk elektronik secara online dan guna menjawab tantangan jaman yang semakin serba digital.