Bisnis.com, JAKARTA - PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) menyatakan akan menunda investasi pabrik produksi pendingin ruangan (air conditioner/AC) menjadi sekitar 2022. Adapun, penundaan tersebut disebabkan oleh pandemi Covid-19.
National Sales Senior Manager SEID Andry Adi Utomo mengatakan pihaknya telah mengusulkan pembangunan pabrik AC ke kantor pusat sejak 2019. Namun, rencana penambahan pabrik tersebut tertunda akibat pandemi.
"Rencana [pembangunan pabrik AC menjadi pada] 2022. Semoga tahun depan pandemi berakhir jadi kami bisa memajukan [rencana tersebut," katanya kepada Bisnis, Selasa (8/9/2020).
Andry menyatakan belum dapat mempublikasikan nilai investasi dan proyeksi kapasitas terpasang pabrikan anyar tersebut. Pasalnya, ujar Andry, SEID masih menunggu kebijakan pemerintah terkait tingkat komponen dalam negeri (TKDN) produk elektronika, khususnya AC.
Sejauh ini SEID telah menyiapkan dua rencana terkait fungsi pabrik, yakni pabrik dengan fungsi produksi penuh dan pabrik perakitan. Walakin, Andry menilai pihaknya akan memilih untuk membangun pabrik perakitan AC jika kondisi pasar memaksa adanya keharusan produksi di dalam negeri.
"Jangan sampai kami salah melangkah, karena [pabrik] full production investasinya luar biasa [besar] karena supplier part di sini [Indonesia] belum ada," ucapnya.
Baca Juga
Andry mendata bahan baku menopang 70% dari total biaya produksi produk apapun di pabrikan. Oleh karena itu, pihaknya telah berusaha mengundang pemasok komponen elektronika ke dalam negeri.
"Jadi, kalau ditanya bagaimana posisi Sharp terkait TKDN? Kami malah mendukung [peningkatan] TKDN segera diterapkan di Indonesia. Dari Desember tahun lalu kami sudah mengajukan self-regulation untuk bangun pabrik AC secepatnya [ke kantor pusat]. Mereka lagi menghitung, makanya isu TKDN ini tepat sekali [untuk kami]," katanya.
Sebelumnya, Andry menyatakan sebagian produk perseroan di sebagian kelas telah memiliki TKDN yang cukup tinggi. Sementara itu, Andry berujar SEID masih belum akan meningkatkan TKDN untuk barang elektronik kecil kecuali telepon pintar.