Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bertemu Menperin, Industri TPT Minta Karyawan Pabrik Divaksin Maret

Perwakilan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) hari ini mengaku baru saja menggelar pertemuan dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Sejumlah harapan pun digulirkan agar industri TPT tahun ini mulai kembali pulih dan terus berkesinambungan.
Petugas kesehatan memberikan contoh cara memvaksin seorang pasien saat simulasi pemberian vaksin Covid-19 Sinovac di Puskesmas Kelurahan Cilincing I, Jakarta, Selasa (12/1/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Petugas kesehatan memberikan contoh cara memvaksin seorang pasien saat simulasi pemberian vaksin Covid-19 Sinovac di Puskesmas Kelurahan Cilincing I, Jakarta, Selasa (12/1/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA — Perwakilan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) hari ini mengaku baru saja menggelar pertemuan langsung dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Sejumlah harapan pun digulirkan agar industri TPT tahun ini mulai kembali pulih dan terus berkesinambungan.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmaja mengatakan ada sejumlah poin yang dibicarakan dengan Menperin utamanya upaya-upaya yang bisa dilakukan bersama agar industri. Selaras dengan hal itu pihaknya juga meminta Menperin agar mengupayakan vaksinasi untuk karyawan di industri ini.

"Kami sudah minta agar diberikan kuota supaya para karyawan dapat divaksin dan dapat kembali mendukung kinerja industri. Kami berharap bisa dilakukan secepatnya pada Maret mendatang," katanya dalam jumpa media virtual, Kamis (14/1/2021).

Jemmy mengemukakan respon Menperin pun cukup positif. Prinsipnya, menurut dia Menperin dan jajarannya akan mendukung segala bentuk upaya industri untuk memulihkan industri TPT termasuk memperbaiki tata niaga impor bersama Kementerian Perdagangan.

Jemmy mencatat saat ini kinerja industri TPT memang cukup membaik jika berkaca pada surplus perdagangan per Januari - Oktober 2020 yang sebesar US$3,5 miliar. Pasalnya jika dibanding periode yang sama surplus pada 2019 lalu lebih rendah yakni US$ 3 miliar.

Artinya, menurut Jemmy, sudah ada sinyal positif dari kebijakan pengendalian impor yang otomastis sudah berdampak pada utilisasi hulu dan hilir industri TPT. Dia pun berharap tahun ini industri TPT dapat kembali merasakan periode Lebaran tidak seperti tahun lalu yang lewat akibat pandemi Covid-19.

"Menperin dan jajarannya juga menggariskan pentingnya TKDN dan subtitusi impor. Hal itu pun sangat penting karena kami juga sedang terus dengungkan untuk Cintailah Produk Indonesia," ujar Jemmy.

Sisi lain, untuk mendukung cita-cita pemerintah tersebut, Jemmy menilai dibutuhkan peran serta investasi pemerintah di industri petrokimia yang tergolong padat modal guna mencukupi kebutuhan bahan baku yang belum ada di dalam negeri misalnya Paraxylene untuk PTA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper